Minggu, 19 Januari 2014

China Mengembangkan Pesawat Pembom Siluman Jarak Jauh


Pembom Xian H-6

Perusahaan dirgantara China, Aviation Industry Corporation, mengklaim telah merancang pesawat pembom siluman jarak jauh pertama untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China sejak tahun 2008, menurut sebuah laporan dari China Aviation News.


Senior Kolonel Wu Guohui dari Universitas Pertahanan Nasional di Beijing mengatakan kepada China Aviation News bahwa pesawat pembom siluman memiliki dua keuntungan dibandingkan rudal balistik. Yang pertama adalah bahwa rudal balistik hanya bisa menyerang satu kali, sedangkan pesawat pembom siluman dapat diluncurkan beberapa kali. Keuntungan kedua adalah bahwa rudal balistik apabila sudah ditembakkan maka tidak dapat kembali ke pangkalan seandainya misi dibatalkan, sementara pembom siluman bisa.

Seperti halnya Amerika Serikat yang memutuskan untuk berinvestasi sebesar USD 1,2 milyar setiap tahunnya untuk mengembangkan pesawat pembom baru yang akan mengantikan Northrop Grumman B-2 Spirit, Wu mengatakan bahwa sudah waktunya bagi China untuk mengembangkan pesawat pembom silumannya sendiri. Pesawat pembom strategis konvensional milik China yaitu Xian H-6 saat ini sudah menjadi sasaran empuk sistem-sistem pertahanan udara musuh. Diketahui, Rusia juga sedang merancang pesawat pembom siluman jarak jauh yang kemungkinan baru akan diluncurkan pada 2020.

Saat ini, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara di dunia yang membuat dan mengoperasikan pesawat pembom siluman. Tiga jenis pembom siluman, Lockheed A-12, Lockheed F-117 Nighthawk dan B-2 Spirit telah dikembangkan dalam sejarah penerbangan militer AS. Namun saat ini, hanya B-2 Spirit yang masih digunakan militer Amerika Serikat. Untuk alasan inilah China menganggap bahwa pengembangan pesawat pembom siluman jarak jauh merupakan terobosan besar bagi industri penerbangan nasional.

Kecuali Amerika Serikat dan Rusia, China menjadi satu-satunya negara di dunia yang telah mengembangkan pesawat pembom siluman jarak jauh. Xian Aircraft Industrial Corporation dan Shenyang Aircraft Corporation memulai proyek pengembangannya sejak lebih dari satu dekade yang lalu. Hingga awal abad 21, Aviation Industry Corporation of China kemudian mengambil alih proyek itu dan melanjutkan sendiri pembangunan pembom siluman.

30 tahun setelah kebijakan open door Deng Xiaoping, China kini lebih banyak memiliki sumber daya dibandingkan sebelumnya untuk merampungkan proyek ini, menurut China Aviation News. Meskipun upgrade pembom Xian H-6 sebelum merampungkan pembom siluman dapat berguna untuk sementara waktu bagi Angkatan Udara dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China, namun laporan itu menyatakan bahwa H-6 tidak akan membuat China memiliki kekuatan angkatan udara strategis untuk memberikan pengaruhnya pada dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar