Jumat, 01 Agustus 2014

BENARKAH INDONESIA SEDANG MENGEMBANGKAN PERISAI RUDAL YG DIBERI NAMA RAKATA







Mampukah indonesia mengembangkan rudal pencegat yg menggunakan teknologi tinggi itu sedangkan selama ini indonesia kesulitan menguasai teknologi pemandunya?

Hikayat Rudal Perisai Angkasa Indonesia

Berbicara mengenai tekhnologi rudal militer, Indonesia sesungguhnya bukan negara baru dalam hal itu, bahkan sejarah bangsa ini merupakan salah satu pengembang rudal militer potensial terbukti Indonesia di tahun 1960-an pernah meluncurkan roket eksperimental kartika sekaligus yang pertama di Asia Tenggara.
 

Tak ada negara dibelahan bumi selatan ini yang tak mengakui betapa superiornya Indonesia di tahun 1960-an, bahkan Asutralia yang begitu superior di mandala Kalimantan saat perebutan ladang-ladang minyak tahun 1940-an tak berkutik menghadapi gertakan Indonesia yang juga membuat Belanda angkat kaki dari Irian barat.

Salah satu arsenal gahar dimasa itu adalah rudal militer yang memang menjadi prioritas utama angkatan bersenjata Indonesia kala itu. Rudal-rudal militer mutakhir dan memiliki efek deterant tinggi saat itu memang lebih banyak berinduk di kalangan Angkatan Udara dan Angkatan laut Indonesia, sebut saja diantaranya SA-2, Kennel dan Styx yang menjadi momok bagi pihak-pihak yang mencoba mengganggu kedaulatan negara Republik Indonesia ini.

SAM (Surface to Air Missile)-75, misalnya untuk Asia Tenggara hanya Indonesia dan Vietnam yang memilikinya rudal penghancur pesawat tempur ini. rudal-rudal disebar di titik penting memagari ibu kota saat itu. Belum lagi rudal Kennel yang digotong oleh TU-16 membuat bomber legendaris itu ditakuti, pun demikian dengan Styx walau tak sempat digunakan namun efek deteran selepas insiden serangan Angkatan laut India ke panggalan Angkatan Laut pakistan di karachi tahun 70-an menaikan efek gentar bagi Komar Class pengusung rudal bongsor legendaris itu.

Ambisi indonesia untuk memiliki rudal pertahanan yang mumpuni rupanya sempat membuat bulu kuduk pimpinan NATO itu merindik, roket eksperimental Kartika yang diluncurkan di era Ir. Soekarno meneguhkan keinginan Amerika untuk menggusur kepala negara kharismatik asal indonesia itu.

Sampai-sampai sebuah laporan kawat diplomatik menyebutkan bahwa relasi Indonesia –Cina (Sino-Indo) tengah mengembangkan peluru-peluru kendali nuklir yang siap meledak dikawasan Asia tenggara. Tentu saja laporan itu terkesan berlebihan, namun kekhawatiran transper tekhnologi Cina yang mendapat lisensi dari Rusia mau tak mau membuat barat tak mampu menyembunyikan ketakutan atas kemajuan teknologi militer kedepan.

lalu bagaimanakah cara indonesia dalam mengembangkan perisai rudal tersebut?

PT.lapan
Uuntuk urusan roket tiada yg menganggap sepele kemampuan BUMN satu ini dalam membuat roket dgn jangkauan jarak jauh dan punya kecepatan 4,mach bahkan 2013 ini lapan siap menerbangkan roket RX-550 dgn jangkauan 500km

PT.pindad
Untuk urusan kendaraan dan peledaknya bukankah indonesia punya pindad dan pt.dahana?
yg karya2nya sudah diakui di dunia. sekarang bagaimana dengan radar yg bisa menjejak dan mengunci targetnya?

Apakah indonesia sudah mampu membuatnya?

tahun lalau india dan thales pernah menawarkan pembuatan bersama radar pantai dan radar udara, bukan tidak mungkin saat ini indonesia telah menandatangani perjanjian2 tersebut kan?
dan baru2 ini indonesia dgn belarus tlah menandatangani perjanjian pembuatan remot kontrol weapons dan penelitian teknologi bersama kan,

Bagaimana dgn pemandunya?
jawabanya adalah china, seperti kita ketahui indonesia melalui PT.len dan pindad berusaha mendapatkan tekhnologi yg dapat memandu rudal untuk mengejar target yg sudah terkunci di permukaan laut maupun diudara,

Bagaimana dgn pembiayaanya?
pemerintah melalui menhan setuju meningkatkan anggaran untuk pertahanan tahun ini sebesar Rp.77trilyun
dan seminggu yg lalu bank BRI mengucurkan dana 1trilyun untuk belanja alutsista

dan dari asumsi2 diatas bukan tidak mungkin indonesia memiliki perisai rudal karya sendiri beberapa tahun kedepan asal ada kemauan dari pemerintah dan dukungan dari rakyat insya allah terlaksana. Amiin
 http://militaryanalysisonline.blogspot.com

1 komentar: