Minggu, 24 Agustus 2014

Melepas Sang Macan ke Tanah Air





(oleh Nudi Setiadi)

ARC (MI) : Puasa Ramadhan 19 jam perhari pada musim panas di Jerman, memang cukup menantang, tapi tidak meluluhkan semangat Tim Techrep MBT Leopard dalam melaksanakan tugasnya. Satu-persatu MBT Leopard A4+ dari RLS Unterlüß dan IFV Marder dari RLS Kassel bergeser menuju Bremerhaven, sebuah kota pelabuhan di bagian utara Jerman.


Akhirnya... empat hari menjelang hari Raya Idul Fitri tahun ini..,puluhan MBT Leopard A4+ dan puluhan IFV Marder yang tergabung dalam Batch pertama telah lengkap memenuhi sebuah hanggar pelabuhan Bremerhaven, siap untuk diberangkatkan menuju Indonesia.
Pada tanggal 31 Juli 2014 satu-persatu MBT Leopard dan Marder masuk kapal angkut sejak pukul 06-00 waktu setempat dan selesai menjelang tengah hari.

 

Tepat pukul 23.00 pada hari yang sama, Kapal angkut itu meninggalkan Bremerhaven, menuju Southamptown Inggris, berbalik lagi ke selatan, mengarungi laut bagian selatan Eropa, masuk Terusan Suez,kemudian berlayar ke timur mengarah ke Asia Tenggara.

Satu hal yang tidak terlupakan, ketika deretan Tank itu lengkap memenuhi hanggar Bremerhaven, menjelang gate ditutup, saya menyempatkan diri mendekati seorang rekan dari RLS yang sedang sibuk merapihkan peralatan pengaman. Dia adalah seorang Project Manager yang bertanggung jawab terhadap pengiriman sejak di pelabuhan Jerman hingga tank-tank itu mendarat di Indonesia. Jörg Uecker namanya, seorang mantan tentara Angkatan Darat Jerman.

“ Mr. Uecker...saya adalah seorang prajurit, anda juga seorang (mantan) prajurit. Saya yakin anda akan mengerti setiap kata yang saya ucapkan. Saya titip bendera ini berlayar mengarungi lautan bersama Leopard, hingga suatu hari mencapai daratan di tanah Indonesia. Saya tahu anda mengerti, bila seorang prajurit akan menjaga bendera negaranya dengan nyawanya. Namun saat ini saya belum bisa pulang ke negara saya bersama bendera dan tank-tank ini. Untuk itu saya titipkan kepada anda, saya berharap nanti anda mau menyerahkan bendera ini dan ada seseorang di Indonesia yang berkenan menerimanya sebagai kenang-kenangan”
.
Di luar dugaan...wajah Jörg memerah, mimik kebiasaan bercandanya lenyap seketika. Dengan kalimat-kalimat yang tercekat dia berkata: “Sungguh saya merasa terhormat, diberikan kesempatan menjaga tank-tank ini, bendera dan nyawa anda”.  

Bremerhaven, Germany August 2014







Sumber : ARC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar