Rabu, 19 Maret 2014

Hormati Kedaulatan Ukraina, Indonesia Pertanyakan Pencaplokan Crimea


http://img.beritasatu.com/images/medium/1389089959.jpg


Jakarta (MI) : Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan Indonesia senantiasa menghormati wilayah sebuah negara sebagai bagian dari kedaulatan. Oleh karena itu, Indonesia mempertanyakan proses pencaplokan semenanjung Crimea di Ukraina menjadi bagian dari Rusia.
Indonesia dengan tegas menyatakan tak mendukung klaim sepihak.

“Misalnya Sudan Selatan berpisah menjadi negara merdeka, Indonesia langsung dukung karena pemisahan Sudan Selatan atas persetujuan Sudan. Ketika Serbia dan Montenegro pisah kita juga dukung karena itu berdasarkan kesepakatan. Tapi kalau yang Kosovo dan Serbia kemarin dan sekarang Krimea dan Ukraina itu kan secara sepihak,” kata Marty Natalegawa di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/3).

Hal ini kata dia memang secara langsung tidak bertampak dengan Indonesia. Namun dalam aspek tidak langsung, persoalan Crimea ini menjadi hal penting dalam kancah hubungan internasional mengingat Rusia mengalami gesekan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Apabila hal itu dibiarkan kata dia akan berdampak pada negara-negara lain.
Klaim Rusia terhadap Krimea menurut Menlu tidak bisa diterima, karena dipaksakan oleh sekelompok pihak saja.

“Kita selalu menjunjung tinggi prinsip kedaulatan dan keutuhan wilayah. Oleh karena itu tentu ini juga berlaku di Ukraina,” tambahnya.
Hal itu disampaikan Marty menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia yang menilai bahwa wilayah itu sejak lama menjadi wilayahnya. Pencaplokan ini dilakukan setelah diturunkannya Presiden Viktor Yanukovych menyusul penolakannya . Sementara itu hingga saat ini warga Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina, kata dia, masih ada di negara tersebut.





Sumber :  Beritasatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar