Senin, 03 Maret 2014

Panglima TNI ke China, Indonesia Penyeimbang Kawasan Laut China Selatan


Panglima TNI ke China, Indonesia Penyeimbang Kawasan Laut China Selatan


JAKARTA (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi China selama lima hari (tanggal 24 sampai dengan 28 Februari 2014). Langkah Moeldoko yang dalam rangka perkenalan pejabat baru sekaligus upaya penguatan kerjasama militer dinilai sebagai langkah tepat.
Menurut pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie, Indonesia seharusnya memang dapat memainkan posisinya sebagai penyimbang kawasan sebagai negara yang memiliki posisi strategis.

"Inisiatif dari Panglima seharusnya juga secara politik dimainkan oleh Presiden beserta Kemlu dan Kemhan mengingat ditetapkan Air Defense Identification Zone (ADIZ) China di Laut Cina Timur yang pasti akan diikuti juga dengan penerapan ADIZ di Laut China Selatan," kata Connie kepada wartawan, Senin (3/3/2014).

"Indonesia seharusnya mengambil momentum ini juga dengan secara unilateral menetapkan zona ADIZ nya dan bersikap menjadi penengah di masalah ADIZ laut China selatan yang dipastikan akan lebih kompleks dibandingkan laut China Timur," tambahnya.

Lebih lanjut Connie mengatakan, sikap antisipatif dan mendorong terciptanya stabilitas kawasan memang sudah waktunya digunakan Indonesia dengan lebih berani dan tegas utamanya terhadap negara tetangga yang seringkali secara unilateral menerapkan dan memainkan aturannya.
Ditemui terpisah, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan, kunjungan ke China mendapat respon positif oleh negara tirai bambu tersebut.

"Mereka inginkan Indonesia berperan semakin baik dalam jaga stabilitas Laut China Selatan. Saya tegaskan Indonesia memiliki kepedulian atas Laut China Selatan. TNI akan beri kontribusi yang sangat positif," katanya saat ditemui di Mako Paspampres, Jakarta.

"Kerjasama army to army, airforce to airsforce, navy to navy sudah jalan," katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, penguatan personel di Natuna berupa penambahan satu batalyon AD, peningkatan capability lanal dan lanud.
"Mereka pos depan punya deterence," kata Moeldoko.





Sumber :  TRIBUNNEWS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar