Tentara bersenjata berdiri di luar sebuah pos penjaga perbatasan Ukraina di kota Balaclava, Crimea |
"Sebuah perang besar tiba di depan pintu kita, sebuah perang yang tak pernah disaksikan Eropa sejak Perang Dunia II. Sayangnya, kekalahan dalam perang samacam ini bisa menewaskan tak hanya ratusan, tetapi hingga puluhan ribu orang," kata Geletey lewat akun Facebook-nya.
Sementara itu, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan perang di wilayah timur Ukraina bisa menyebar jika NATO tidak secepatnya memastikan posisinya.
Tusk, yang baru saja terpilih menjadi presiden Uni Eropa, memperingatkan bahwa komunitas Barat terancam perang tak hanya Ukraina timur.
"Masih ada waktu untuk menghentikan mereka yang menggunakan kekerasan, militer, dan agresi sebagai senjata politik mereka," kata Tusk merujuk peran Moskwa dalam krisis Ukraina.
Tusk menambahkan, pertemuan tingkat tinggi NATO yang akan digelar di Wales pekan ini harus menghasilkan sebuah kebijakan keamanan baru yang menjamin deklarasi "Jangan ada perang lagi" tidak diartikan sebagai kelemahan.
Tusk menegaskan, menghindari perang bukan berarti mengesampingkan kenyataan bahwa terdapat banyak pihak yang justru menggunakan perang untuk menjalankan kebijakan mereka.
PM Donald Tusk selama ini menjadi salah seorang pemimpin Uni Eropa yang paling lantang bersuara soal krisis Ukraina dan peran Rusia dalam krisis itu. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar