Ketertarikan TNI AU untuk memiliki pesawat peringatan dini, Airborne Early Warning (AEW), sempat mengemuka pada tahun 2012. Bahkan saking ngebetnya, Airbus Military, produsen pesawat C 295 mengecat varian C295AEW dengan kamuflase pesawat TNI AU.
KSAU Marsekal Imam Sufaat saat itu, memang pernah menyampaikan ketertarikan TNI AU untuk memiliki pesawat platform AEW. Namun Menurut KSAL, Indonesia membutuhkan platform yang lebih besar untuk memperluas daya tahan misi pesawat tersebut.
Airbus Military pun “move on”, mencoba memenuhi persyaratan TNI AU dengan membuat C 295 model winglet.
Modifikasi C 295 itu, tampaknya tidak hanya untuk meningkatkan jarak jangkau dan ketahanan terbang, dan memperirit konsumsi bahan bakar. Modifikasi dilakukan kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan TNI AU akan pesawat AEW.
Apakah pesawat ini yang akan diambil ?. Tidak tahu. Yang jelas TNI AU telah memasukkan satu pesawat AEW pada pembelian alutsista 2015 – 2019, seperti tabel berikut:
Airbus Military memiliki kerjasama yang kuat dengan PT DI. Sejumlah pesawat rotary TNI kini menggunakan produk kerjasama Airbus Helicopters dan PT DI, seperti: Cougar, Fennec dan Panther.
Dengan pesanan helikopter serentak dari TNI AU, AL dan AD ke PT DI, sesungguhnya pemerintah sedang melakukan penguatan terhadap PT DI, lewat Airbus Helicopters. Hal ini sekaligus untuk mempermudah perawatan dari alutsista tersebut.
Kini, dengan adanya tawaran dari Airbus Military terhadap C295 AEW, pemerintah bisa memainkan perannya lagi. Airbus Military bisa diminta membantu PT DI, untuk terus memodernisasi fasilitas manufaktur yang memungkinkan perakitan pesawat C 295 AEW di PT DI. Hal ini seiring dengan Indonesia yang juga memesan 9 pesawat C 295. Patut diduga, salah satu pesawat C 295 nanti akan muncul varian C 295 AEW.
Pesawat AEW sendiri adalah pesawat yang dilengkapi dengan radar yang mampu menampilkan pencitraan, dan medeteksi benda jarak jauh, juga memiliki kemampuan mengintai musuh atau wilayah musuh dari udara. (JKGR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar