Senin, 21 Juli 2014

Malaysia Airlines pensiunkan nomor penerbangan MH17



Malaysia Airlines pensiunkan nomor penerbangan MH17
Pesawat Malaysia Airlines MH-17 terlihat di gerbang G3 Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, sebelum lepas landas menuju Kuala Lumpur, Kamis (17/7). Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 ditembak jatuh di Ukraina timur Kamis kemarin, menewaskan 295 orang dan meningkatkan kekhawatiran terhadap konflik antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow. (ANTARA FOTO/REUTERS/Yaron Mofaz/ox/14.)
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines memensiunkan nomor penerbangan MH17 yang merupakan nomor penerbangan yang dipakai pesawat nahas yang ditembak jatuh di kawasan udara Ukraina pada Kamis (17/7).


Rilis Malaysia Airlines yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, nomor penerbangan MH17 (jasa layanan rute Amsterdam-Kuala Lumpur) akan dipensiunkan sebagai bentuk penghormatan bagi awak dan penumpang pesawat naas tersebut.

Selain itu, pelaksanaan pemensiunan nomor penerbangan MH17 tersebut akan mulai berlaku pada tanggal 25 Juli 2014.

Meski nomor penerbangan MH17 tidak lagi diberlakukan, Malaysia Airlines mengatakan tidak akan ada perubahan dalam frekuensi jasa layanan penerbangannya.

Malaysia Airlines masih akan tetap beroperasi harian di rute Amsterdam-Kuala Lumpur, dengan nomor penerbangan baru MH19.

Sebelumnya, sebanyak 298 penumpang (termasuk 15 awak pesawat) yang berada di dalam pesawat Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur yang ditembak jatuh di Ukraina, Kamis (17/7), telah diketahui asal kewarganegaraan seluruhnya.

Rilis Malaysia Airlines yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, jumlah terbanyak dari 298 penumpang pesawat adalah 193 warga negara Belanda (termasuk 1 orang kewarganegaraan ganda Belanda-Amerika Serikat).

Selanjutnya adalah 43 warga negara Malaysia (termasuk 15 awak pesawat dan 2 bayi), 27 warga negara Australia, 12 warga negara Indonesia (termasuk 1 bayi), dan 10 warga Inggris Raya (termasuk 1 orang berkewarganegaraan ganda Inggris-Afrika Selatan).

Kemudian, 4 warga negara Jerman, 4 warga negara Belgia, 3 warga negara Filipina, 1 warga negara Kanada, dan 1 warga negara Selandia Baru.

Malaysia Airlines menyatakan telah bekerja erat dengan kedutaan besar yang warga negaranya menjadi korban untuk memberikan kabar kepada kerabat korban.

Selain itu, maskapai tersebut menyatakan fokus untuk bekerja dengan tim respons gawat darurat dan otoritas guna mendukung penuh apa-apa yang dibutuhkan kerabat korban.

Malaysia Airlines juga menyatakan rasa duka dan doa mereka bagi para penumpang dan awak pesawat serta anggota keluarga dari para korban, serta akan tetap selalu menyediakan informasi terkini 


antaranews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar