Selasa, 22 Juli 2014

Penerbangannya Melintasi Suriah, Malaysia Airlines Dikritik dan Diejek




 

Kuala Lumpur, - Maskapai Malaysia Airlines (MAS) menuai kritikan terkait rute salah satu penerbangannya yang melintasi wilayah Suriah yang tengah dilanda konflik. Banyak kalangan mempertanyakan langkah tersebut, terlebih ini dilakukan hanya beberapa hari setelah tragedi jatuhnya MH17 di wilayah konflik Ukraina timur.


Pihak MAS mengkonfirmasi bahwa penerbangan MH4 dengan rute London-Kuala Lumpur terbang melintasi wilayah udara Suriah pada Minggu, 20 Juli waktu setempat.

Pengalihan jalur penerbangan tersebut dipicu karena wilayah udara Ukraina yang biasa dilintasi penerbangan tersebut, ditutup pasca tragedi MH17. Dalam pernyataannya, MAS menyatakan, jalur penerbangan MH4 sudah sesuai dengan jalur yang diakui oleh badan penerbangan PBB, International Civil Aviation Organisation (ICAO).

"Sesuai dengan notice to airmen (NOTAM) yang diterbitkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Suriah, wilayah udara Suriah tidak masuk dalam wilayah yang dilarang. Sepanjang waktu, MH004 melintasi wilayah udara yang diakui oleh ICAO," demikian pernyataan MAS.

Namun langkah ini mengundang ejekan dan keterkejutan banyak orang di media sosial.

"Ada apa dengan orang-orang ini?! Orang Malaysia sekarang terbang di atas Suriah," demikian bunyi salah satu postingan di Twitter.

"Ingin kehilangan pesawat lagi ya?" kicau pengguna Twitter lainnya


Sebelumnya pada 17 Juli lalu, pesawat MAS MH17 yang memiliki rute Amsterdam-Kuala Lumpur diduga kuat ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara, saat melintasi wilayah udara Ukraina. Total sebanyak 298 penumpang dan kru pesawat tewas dalam peristiwa tragis tersebut.

Muncul perdebatan bahwa jalur penerbangan yang ditempuh MH17 dianggap tidak aman untuk pesawat sipil. Namun otoritas Malaysia menegaskan bahwa jalur tersebut merupakan jalur aman dan diakui oleh otoritas penerbangan internasional. Sebagian besar maskapai lain dengan rute yang sama diketahui sudah sejak lama tidak melintasi jalur lewat Ukraina timur tersebut, mengingat adanya konflik di negara tersebut.


detiknews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar