Selasa, 28 Oktober 2014

Militer Lebanon kuasai kota di bagian utara



Militer Lebanon kuasai kota di bagian utara
Ilustrasi. Seorang tentara Lebanon duduk di atas kendaraan militer di tepi perbatasan dengan Arsal, Lembah Bekaa, Lebanon, sementara asap membubung dari bentrokan antara tentara Lebanon dan militan Islamis, Senin (4/8). 
Beirut (ANTARA News) - Militer Lebanon mengerahkan banyak personel ke permukiman Bab At-Tabbaneh, Tripoli, bagian utara negeri itu, pada Senin (27/10) dan menangkap sejumlah gerilyawan --yang telah terlibat dalam pertempuran mematikan dengan militer sejak Jumat (24/10).


Menurut komunike yang disiarkan oleh Direktorat Panduan Angatan Darat, "Militer telah menguasai permukiman tersebut dan menemukan beberapa tempat penyimpanan senjata serta satu pabrik untuk membuat bom selama penyerbuan di Bab At-Tabbaneh."

"Satuan militer melancarkan operasi mereka di Tripoli dan daerah sekitarnya. Mereka memasuki pusat kelompok pelaku teror, menahan beberapa orang, sementara yang lain melarikan diri," kata komunike itu, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Sementara itu, Komando Angkatan Darat mengatakan mereka bertekad akan mengakhiri situasi "tidak normal" di Tripoli dan menggilas gerilyawan fanatik, kata National News Agency (NNA).

"Operasi militer akan berlanjut di Tripoli. Takkan ada gencatan senjata," kata NNA di dalam laporannya.

Bentrokan mematikan meletus pada Jumat (24/10), setelah ditangkapnya seorang tokoh ISIS yang dikenal dengan nama Ahmad Salim Mikati, di Lebanon Utara.

Puluhan rumah dan toko terbakar, saat militer menghujani gerilyawan dengan mortir, ketika gerilyawan berlindung di Bab At-Tabbaneh setelah mereka melancarkan serangan yang tak pernah terjadi sebelumnya di wilayah pasar Tripoli Tengah.

Pertempuran antara personel Angkatan Darat Lebanon dan gerilyawan fanatik di Lebanon Utara sudah diperkirakan banyak pihak setelah anggota kelompok ISIS dan cabang Al Qaida di Suriah, Front An-Nusra, melancarkan serangan selama beberapa pekan belakangan di daerah perbatasan dengan Suriah.


REUTERS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar