Sabtu, 25 Juli 2015

Aksi-aksi Pasukan Garuda menuai simpati masyarakat di daerah konflik

Sejak proklamasi dibacakan, Indonesia selalu aktif dan berkomitmen kuat untuk menjaga perdamaian dunia. Kebijakan ini tertuang dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Mulai tahun 1957, Indonesia telah mengirimkan pasukannya ke berbagai negara konflik. Mulai dari Kongo (dulu Zaire), Somalia hingga Lebanon. Tim ini diberi nama Kontingen Garuda, atau biasa disingkat Konga.


Aksi-aksi Pasukan Garuda menuai simpati masyarakat di daerah konflik

Pasukan Garuda sebagian besar beranggotakan TNI Angkatan Darat, terkadang juga melibatkan TNI Angkatan Udara maupun Laut, bahkan kepolisian. Mereka diterjunkan dengan berbagai macam tugas, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pengobatan.



Tak hanya bertugas soal keamanan saja, pasukan Garuda kerap melakukan pendekatan ke masyarakat sekitar Indobatt, markas Konga. Kegiatan yang mereka lakukan kerap kali mengundang simpati warga, mereka juga sering memuji tindakan dan kedekatan TNI dengan warga.

Berikut aksi Pasukan Garuda menuai simpati masyarakat di daerah konflik yang dirangkum


1. Bangun jalan di Kongo

Merdeka.com - Setiap pasukan Kontingen Garuda (Konga) selalu menorehkan nama baik dalam misi-misi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Keunggulan Pasukan Garuda adalah mampu berkomunikasi baik dengan masyarakat sekitar.



Untuk rehabilitasi dan pembangunan fasilitas umum pun, pasukan zeni Kontingen Garuda selalu bisa diandalkan. Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-I/Monusco Mission De L Organesation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo), kini sedang bertugas di Kongo. Di sana, prestasi mereka diakui.

"Dengan semangat dan kerja keras yang ditunjukan oleh Pasukan Garuda ternyata membuahkan hasil yang membanggakan dengan predikat Quickly and Excelent sekaligus menempatkan Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-I/Monusco sebagai Kontingen Zeni yang terbaik di Kongo dan mendapat penghargaan langsung dari Monusco," kata Chief Engineering Monusco Peter Leskovsky. Demikian keterangan tertulis dari Puspen TNI, Rabu (10/10/2012).

Dalam Military Engineering Conference Kompi Zeni TNI Konga XX-I/Monusco mendapat tugas melanjutkan merehabilitasi jalan Dungu-Ngilima sepanjang 40 km berdasarkan operation order atau perintah operasi dari Force Commander Nomor 73/12 tertanggal 1 Agustus 2012, pembangunan fasilitas Hanggar Satgas Helly Bangladesh Air Force, dan Pengaspalan Taxiway Airport Dungu.


2. Bantu sejahterakan masjid di Kongo

Merdeka.com - Selain ditugaskan menjaga keamanan di negara-negara konflik, Kontingen Garuda (Konga) atau biasa disebut Pasukan Garuda juga bergabung dalam misi-misi lainnya yang berhubungan dengan kemanusiaan. Tindakan ini dilakukan agar mereka bisa dengan mudah berbaur dengan masyarakat.



Sebanyak 175 personel TNI memiliki tugas khusus, yakni menjalin hubungan harmonis dengan warga lokal. Salah satu caranya dalah dengan mengunjungi sekaligus ikut menyejahterakan masjid di Kota Dungu, Kongo.

Kompi Zeni yang tergabung dalam misi Monusco, atau Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo ini menyumbang mimbar dari kayu dan buku-buku agama. Kebetulan, di antara pasukan merupakan ahli ukir kayu dari Jepara.

"Mimbar itu dibuat sendiri oleh prajurit yang tergabung di Kontingen Garuda. Kebetulan ada yang dari Jepara dan ahli ukir mebel kayu," ujar Perwira Penerangan Kontingen Garuda Kapten Laut Dimas Apriyanto melalui surat elektronik, Minggu (4/8/2013) lalu.

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Komandan Satgas Kompi Zeni Pasukan Garuda Kongo Letkol Irfan Siddiq dan diterima pengurus takmir. "Ini juga dalam rangka momentum bulan Ramadan. Kita selalu berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat di mana kita bertugas," katanya.

Di sela-sela tugasnya, satgas kompi zeni di Kongo adalah membantu perbaikan infrastruktur, misalnya jalan, jembatan, dan rumah penduduk. Dengan cara ini, mereka mudah akrab dan kerap diundang untuk makan bersama dengan warga lokal.

Pasukan TNI yang dikirim ke Kongo berasal dari kesatuan zeni. Dalam kondisi pertempuran, spesialisasi mereka adalah menyiapkan fasilitas pendukung perang. Misalnya, ketika pasukan infanteri akan masuk menyerbu kota, zeni akan menyiapkan jalur tank, jembatan darurat, dan sebagainya.

Keterampilan prajurit zeni di Pasukan Garuda Kongo mendapat pengakuan dari otoritas setempat. Gubernur Provinsi Orientale Bamanisa memuji dan mengucapkan terima kasih kepada Kontingen Garuda Indonesia yang sedang bekerja memperbaiki jalan.

"Kontingen Garuda XX-J telah membangun jalan dengan begitu hebat. Ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa dan sangat membanggakan. Saya yakin, rakyat Kongo sangat berterima kasih kepada Kontingen Garuda, begitu juga PBB sebagai sponsor dalam misi perdamaian ini." Begitulah pernyataan resmi Bamanisa yang didokumentasikan satgas penerangan Pasukan Garuda Kongo.


3. Sumbang Alquran di Darfur

Merdeka.com - Kehadiran Pasukan Garuda sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB selalu disambut baik warga setempat. Tak cuma misi tempur atau membangun infrastruktur yang rusak, Pasukan TNI juga selalu merangkul masyarakat di daerah konflik.



Batalyon Komposit Konga XXXV-A/UNAMID melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic) pada, Kamis (21/05), di El Gineina, Darfur Barat Afrika.

Kali ini wilayah yang menjadi fokus pelaksanaan kegiatan sosial Satgas Indobatt adalah wilayah Addar dan Habilla Kanari. Kedua tempat tersebut masih dalam wilayah tanggung jawab operasi pasukan perdamaian Indobatt Konga XXXV-A/UNAMID, di Darfur Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Satgas Indobatt memberikan bantuan Alquran, dan perlengkapan Ibadah kepada warga lokal yang memang mayoritas beragama muslim. Bantuan tersebut diberikan langsung kepada para tokoh agama (Syeikh) dan tokoh masyarakat setempat.

Dikatakan komandan Satgas Indobatt Konga XXXV-A/UNAMID Letkol Inf M. Herry Subagyo, kehadiran Batalyon Indonesia di misi UNAMID harus dapat memberikan warna dan dampak positif pada pelaksanaan misi tersebut.

"Kita harus dapat menjalankan tugas sebagai Peacekeeper sebaik mungkin, karena kita bukan saja membawa nama pribadi, tetapi nama baik bangsa dan negara ada di pundak kita,"

Satgas Indobatt Konga XXXV-A/UNAMID, merupakan satgas pertama TNI untuk misi PBB di Darfur Afrika, dan rencananya akan bertugas selama 1 tahun hingga 2016 mendatang sejak diberangkatkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada Februari lalu.


4. Obati warga di Darfur

Merdeka.com - Syeikh Ayub selaku tokoh masyarakat di wilayah tersebut mengatakan kehadiran Pasukan TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda Indonesia sangat membantu masyarakat lokal. Baik itu pelaksanaan pengobatan gratis sampai pembangunan dan perbaikan pompa air di tiga titik di wilayahnya. Selama ini perhatian pada masyarakat nyaris tidak ada.



"Terima kasih banyak pada Peacekeepers Indonesia yang telah banyak membantu masyarakat lokal, pasukan Indonesia sangat mengesankan, keramahan, dan berbagai upaya bantuan sangat membantu kami di sini," kata Syeikh Ayub.

Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1436 H tahun 2015, Pasukan Garuda sudah melakukan aksi sosial bagi masyarakat lokal di wilayah El Riyad, Darfur Barat, Sudan-Afrika.

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/Unamid (United Nations Mission In Darfur) ini bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB di bawah bendera United Nations Mission In Darfur.

Wilayah El Riyad merupakan sebuah desa yang berjarak 17 Km dari Garuda Camp, Supercamp, Darfur Barat, Markas Pasukan TNI Konga XXXV-A/Unamid. Kegiatan pengobatan gratis ini merupakan agenda tetap kegiatan Cimic (Civilian Military Coordination) Satgas Indobatt dalam rangka membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Selain melaksanakan pengobatan di wilayah tersebut, saat ini Satgas Indobatt juga sedang dalam proses pembangunan dan perbaikan sumber air bersih yang dapat digunakan sebagai penunjang kehidupan masyarakat, di mana hal tersebut memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di wilayah Darfur Barat," kata Dansatgas Indobatt Letkol Inf M. Herry Subagyo.

Dua Tim Kesehatan dan satu unit Mobil Ambulance diterjunkan oleh Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid. Lebih 70 pasien dari berbagai usia datang untuk mendapatkan pemeriksaan serta pengobatan gratis dari Tim Kesehatan Indonesian Battalion.

"Semaksimal mungkin Kontingen Indonesia akan memberdayakan tenaga dan obat-obatan yang kami bawa dari Indonesia, yang kita miliki untuk membantu kesehatan masyarakat di sini," kata Dansatgas Indobatt.

Sebagian besar penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar adalah penyakit-penyakit ringan, seperti Rheumatic (keluhan persendian), gatal-gatal dan Hipertensi. Kebanyakan dari mereka mengalami sakit karena usia tua, selain itu sulitnya pasokan air bersih membuat wilayah ini rentan terhadap penyakit.

"Kegiatan Cimic seperti yang kita laksanakan sekarang ini akan sering kita lakukan, tidak hanya kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan saja, namun banyak kegiatan lain terutama yang menyentuh langsung pada kebutuhan hidup masyarakat setempat, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Satgas Indobatt maupun bekerja sama dengan Unamid," tutup Dansatgas Indobatt. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar