Selasa, 14 Juli 2015

Rusia Unjuk Gigi Teknologi Canggih Angkatan Laut

Pada awal Juli 2105 ini, kota Sankt Petersburg kembali menyelenggarakan pameran militer kelautan internasional Euronaval. Sejumlah alasan objektif, baik politis maupun ekonomi, membuat banyak perusahaan asing—pengembang dan produsen senjata dan peralatan militer angkatan laut—tidak bepartisipasi dalam pameran kali ini. Namun demikian, beberapa perusahaan dalam negeri berhasil menarik perhatian. RBTH akan menyajikan berita paling menarik dari pameran militer kelautan internasional ini.


Acara pembukaan Pameran militer kelautan di Sankt Peterburg, 4 Juli. Foto: Ruslan Shamukov / TASS

Di antara yang ditampilkan di stan United Shipbuilding Corporation dan perusahaan-perusahaan industri perkapalan Rusia lainnya, ada beberapa maket yang menarik perhatian, seperti konsep kapal permukaan tempur yang prospektif, frigate serbaguna dari Proyek 22356, versi modern dari korvet Proyek 20382, platform dasar laut berkecepatan tinggi dengan rongga udara bagian bawah KBK-1200, dan tentu saja kapal selam Piranha-T.



Di luar pameran, Angkatan Laut Rusia dan kementerian juga menyediakan beberapa lusin kapal dan perahu dengan beraneka ragam fungsi. Di antara kapal-kapal tersebut, yang paling menarik adalah kapal selam terbaru bertenaga diesel Proyek 636.3 Stary Oskol, Proyek 20380 korvet Stoyky, sejumlah proyek kapal laut 12150 Mangust, proyek kapal patroli 03160 Raptor yang dipersenjatai dengan unit remote control yang unik, peluncur granat otomatis, proyek antisabotase 21980 Grachonok, dan lain-lain.

Selain itu, ada pula kapal laut penyapu ranjau generasi terbaru, yaitu Aleksander Obukhov yang masuk ke dalam proyek 12700. Kapal ini memiliki fitur unik berupa badan kapal yang terbuat dari kaca serat (fiberglass), dilengkapi dengan pukat, dan mampu dioperasikan dari jarak jauh sebagai

"Storm" Rusia

Salah satu topik utama yang dibahas di pameran dagang tersebut, yaitu pembuatan kapal induk Rusia yang dikenal dengan sebutan Proyek 23000E Storm. Meskipun kapal ini baru akan dibangun pada tahun 2018, ketertarikan pengunjung kepada kapal laut tersebut sangatlah besar.

Berdasarkan modelnya, Storm adalah kapal induk Rusia yang sangat menjanjikan. Kapal laut dengan berat keseluruhan sekitar seratus ribu ton ini akan memiliki dua papan lompat (berada di moncong kapal dan di sudut dek penerbangan) dan dua ketapel untuk menerbangkan berbagai pesawat terbang. Kapal induk ini juga dapat menampung kapal perang generasi kelima, pesawat dengan pendeteksi radar, dan juga pendaratan pesawat di arester.

Kapal induk Storm sanggup menampung hingga 90 pesawat dan helikopter dari berbagai jenis. Sementara, pengelolaan penerbangan akan dilakukan melalui dua menara kontrol yang tersedia di atas kapal laut itu sendiri.

Kapal induk ini akan memanfaatkan sumber energi bertenaga nuklir yang sangat potensi menghasilkan energi besar, yang menurut perkiraan para ahli bisa digunakan untuk mengoperasikan ketapel elektromagnetik di kapal laut. Laporan mengenai perkembangan sistem ini dikabarkan berjalan lancar. Kapal induk ini rencananya juga akan mempunyai pembangkit listrik tenaga nuklir yang akan dipertahankan untuk uji coba di kapal perusak "Leader".

Di sisi lain, kemungkinan penerapan sejumlah pembangkit listrik gabungan, termasuk nuklir dan turbin gas ke dalam kapal ini, sedang ditinjau lebih jauh. Dalam hal ini, kapal induk akan diberikan "quick start" yang dengan cepat mengatur turbin gas dan dengan gerakan penuh kapal induk akan mendapatkan energi nuklir yang siap digunakan saat beroperasi di lautan.

"Perisai" Api untuk Kapal

Sebuah berita yang tersebar pada saat pameran mengatakan bahwa produsen kapal akan mengeluarkan versi kapal laut dari rudal jarak pendek antiroket dan misil "Pantsir-S1". Kepala perancang sistem pertahanan udara berbasis laut Biro Instrumen Desain A, Shipunova Alexander Zhukov, mengatakan, "Kompleks ini tengah dimasukkan ke dalam rangkaian produksi," katanya kepada TASS.

Kompleks ini mendapat sebutan sebagai "Pantsir-M". Kompleks ini dilengkapi dengan roket yang bisa diluncurkan dari daratan dan juga rudal "Hermes-K" yang mengarah pada target saat data diterima dari pesawat tak berawak (UAV).

Pada waktu yang sama, tembakan artileri kompeks ini dapat menembus pertahanan udara musuh. Amunisi dengan modul serupa yang berada di kapal laut hanya tersedia beberapa saja, termasuk 32 rudal.

Modifikasi rudal "Pansir-ME" untuk ekspor membangkitkan minat besar di antara mitra lama Rusia di bidang kerja sama teknik dan militer, serta untuk klien-klien baru ke depannya. Ketertarikan ini dikarenakan "Pantsir" (Perisai) laut dapat diganti dengan sistem serupa yang digunakan armada asing. (RBTH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar