Walau bukan kapal perang angkatan laut, namun China mengerahkan dua armada kapal intai di Laut China selatan dan Laut China Timur. Sebelumnya Tokyo memanggil Duta Besar China untuk Jepang, Cheng Yonghua, guna menyampaikan protes kepada Beijing atas konflik Kepulauan Senkaku.
Ekskalasi
perairan Laut China Selatan dan Laut China Timur bisa memanas kembali.
China sejak beberapa tahun terakhir meningkatkan tensinya dan secara
sepihak semakin terang-terangan mengklaim sebagai pemilik seluruh Laut
China Selatan. Dengan Jepang, mereka punya persoalan serius soal
Kepulauan Senkaku yang bertetangga dengan gugus Okinawa.
Kantor Administrasi Kelautan Negara China, dalam pernyataannya
Minggu, mengemukakan, dua kapal intai itu adalah Haijian 75 dan Haijian
167, yang berpatroli rutin di Laut China Selatan. Kedua kapal itu
tergabung dalam armada intai terdiri dari Haijian 50, Haijian 51,
Haijian 66 dan Haijian 137.
"Meski hari ini adalah Tahun Baru China 2013, patroli tetap kami lakukan rutin untuk menjaga kedaulatan China di kedua wilayah perairan tersebut," demikian pernyataan Administrasi Kelautan Negara China.
Jepang
juga semakin tegas tentang konflik ini di bawah pemerintahan Perdana
Menteri terpilih Jepang, Shinzo Abe. "Kementerian Luar Negeri Jepang
telah memanggil duta besar China terkait kapal yang memasuki kawasan
Kepulauan Senkaku," kata sumber kementerian luar negeri Jepang.
Beberapa
waktu lalu, "tuduhan" kapal China mengunci kapal-kapal Jepang di
Kepulauan Senkaku diluncurkan. Hal ini menjadi perhatian serius Komando
Armada Ketujuh Amerika Serikat yang berkedudukan di Pearl Harbour,
Hawaii.
Sekalipun belum pernah memberi
pernyataan resmi kepada negara-negara bersengketa, namun Markas Besar
TNI memberi artikulasi tersendiri pada perkembangan potensi konflik di
Kawasan Asia Pasifik melibatkan China dan Jepang itu.
Hal
itu ada dalam pengantar Rapat Pimpinan TNI oleh Panglima TNI, Laksamana
Agus Suhartono, di Cilangkap, awal Februari ini. Indonesia yang
berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, bisa terimbas jika
ekskalasi semakin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar