HANOI-(IDB) : Vietnam resmi membeli dua belas
pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia dengan harga masing-masing
lebih dari AS$ 46 juta (sekitar Rp 500 miliar). Sebelumnya Vietnam telah
memiliki 24 Su-30MK2 yang mereka beli dari Rusia dalam delapan tahun
terakhir, dan kedepan artinya Vietnam akan memiliki 36 Sukhoi Su-30MK2.
Versi MK2 dari Sukhoi Su-30 dilengkapi dengan perangkat elektronik canggih yang memungkinkan penggunaan rudal anti-kapal. Pesanan Vietnam ini baru akan dikirimkan pada tahun 2015 nanti. Disamping Su-30MK2, Vietnam juga telah memiliki 10 Sukhoi Su-27.
Versi MK2 dari Sukhoi Su-30 dilengkapi dengan perangkat elektronik canggih yang memungkinkan penggunaan rudal anti-kapal. Pesanan Vietnam ini baru akan dikirimkan pada tahun 2015 nanti. Disamping Su-30MK2, Vietnam juga telah memiliki 10 Sukhoi Su-27.
Sebagian besar dari total 400 pesawat tempur Vietnam adalah buatan era
60-70-an yaitu MiG-21 (200+ aktif) dan Sukhoi Su-22 (145 aktif) untuk
serangan darat. Walaupun secara kuantitas memang banyak, tapi melihat
umur dan teknologinya, Vietnam tampaknya memang butuh upgrade dengan pesawat yang lebih modern.
Sebagian analis menganggap Sukhoi Su-30 (33 ton) setara dengan F-15 buatan AS, namun tentunya dengan harga yang lebih murah. Dikembangkan menjelang akhir Perang Dingin, Su-27/30 merupakan salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah Rusia buat. Walaupun disaat kondisi ekonomi tidak menentu pada 1990-an, pemerintah Rusia terus menjaga "keberlangsungan hidup" pesawat ini, bahkan menyediakan dana untuk pengembangan versi yang lebih baik dari Su-27, yang disebut dengan Su-30. Hasilnya pun terbukti, Su-30 menjelma menjadi pesawat luar biasa sekaligus menjadi pesawat tempur utama yang diproduksi Rusia.
Sebagian analis menganggap Sukhoi Su-30 (33 ton) setara dengan F-15 buatan AS, namun tentunya dengan harga yang lebih murah. Dikembangkan menjelang akhir Perang Dingin, Su-27/30 merupakan salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah Rusia buat. Walaupun disaat kondisi ekonomi tidak menentu pada 1990-an, pemerintah Rusia terus menjaga "keberlangsungan hidup" pesawat ini, bahkan menyediakan dana untuk pengembangan versi yang lebih baik dari Su-27, yang disebut dengan Su-30. Hasilnya pun terbukti, Su-30 menjelma menjadi pesawat luar biasa sekaligus menjadi pesawat tempur utama yang diproduksi Rusia.
Sekarang sudah ada beberapa varian Su-30 dan beberapa upgrade
signifikan. Sementara Su-27 hanya diproduksi sekitar 700 unit (terutama
antara tahun1984 hingga runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991), produksi
Su-30 kini sudah mendekati 1.000 pesawat (termasuk yang diproduksi India
dan China di bawah lisensi Rusia) dan mungkin akan mencapai 2.000 unit,
jika India dan China terus memproduksinya.
Su-30 memang belum pernah digunakan dalam pertempuran sesungguhnya, akibatnya reputasinya di mata barat tidak cukup bagus. Namun perlu diingat bahwa Su-27/30 ini merupakan lompatan besar Rusia yang mengalahkan pesawat-pesawat tempur barat yang selama ini telah mengalahkan desain Rusia selama berpuluh-puluh tahun.
Su-30 memang belum pernah digunakan dalam pertempuran sesungguhnya, akibatnya reputasinya di mata barat tidak cukup bagus. Namun perlu diingat bahwa Su-27/30 ini merupakan lompatan besar Rusia yang mengalahkan pesawat-pesawat tempur barat yang selama ini telah mengalahkan desain Rusia selama berpuluh-puluh tahun.
Dalam latihan-latihan tempur, kemampuan Su-30 dinilai sangat baik dan
kini selalu dilibatkan Rusia dalam setiap latihan. Di masa lalu,
kurangnya waktu latihan menjadi masalah besar bagi pesawat-pesawat
tempur Rusia.
Sumber : Artileri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar