Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta semua prajurit di Tanah Air harus
militan dan solid selama menjalankan tugas serta benar-benar
memanfaatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah
memadai. "Sejumlah alat baru sudah disiapkan, sehingga prajurit harus
militan dan profesional memanfaatkannya. Prajurit juga solid menjaga
keutuhan TNI," ujarnya seusai pelaksaan apel gelar pasukan dalam rangka
pengamanan KTT APEC 2013 Bali di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya,
Kamis (26/9).
Pihaknya juga mengatakan tidak lama lagi bangsa ini menghadapi dua kegiatan akbar. Yakni KTT APEC di Bali pada awal bulan depan, serta Pemilu 2014. Ia berpesan agar selama pelaksanaan agenda tersebut, prajuritnya siap dan bersama rakyat menjaga keamanan serta ketertiban.
Menurut dia, dalam menghadapi tugas-tugas tersebut TNI sudah memiliki pedoman yakni bisa memosisikan diri di masyarakat dan menjalankan sesuai tugas dan aturan. "TNI bertugas untuk negara dan akan kuat bersama rakyat. Pada dasarnya masyarakat menginginkan damai dan sejahtera. Sehingga siapapun yang tidak ingin bangsa ini damai, TNI harus berada di barisan terdepan menindaknya," katanya.
Sedangkan dalam konteks kesejahteraan rakyat, lanjut dia, tentara memiliki tugas mulia dan kemampuan dalam bentuk skema kerja bersama masyarakat. Seperti penanggulangan bencana dan pendampingan membangun rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu. "Saya ingin TNI memiliki kesiapsiagaan tinggi yang bisa kapan dan di mana saja membantu negara. Kalau tidak, bangsa ini yang repot," kata dia.
Sementara itu, untuk alat utama sistem persenjataan, TNI baru saja menerima enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 untuk memperkuat jajaran TNI-AU. Dengan demikian, total jumlah pesawat tempur Sukhoi yang dimiliki TNI-AU sebanyak 16 unit atau satu skuadron. "Syukurlah kali ini pesawat tempur Sukhoi sudah satu skuadron. Diharapkan ke depan akan ada lagi pembelian jenis SU-35 karena lebih canggih. Semoga perekonomian bisa semakin membaik, sehingga negara bisa membeli alutsista sebagai penguatan NKRI," kata Moeldoko.
Pihaknya juga mengatakan tidak lama lagi bangsa ini menghadapi dua kegiatan akbar. Yakni KTT APEC di Bali pada awal bulan depan, serta Pemilu 2014. Ia berpesan agar selama pelaksanaan agenda tersebut, prajuritnya siap dan bersama rakyat menjaga keamanan serta ketertiban.
Menurut dia, dalam menghadapi tugas-tugas tersebut TNI sudah memiliki pedoman yakni bisa memosisikan diri di masyarakat dan menjalankan sesuai tugas dan aturan. "TNI bertugas untuk negara dan akan kuat bersama rakyat. Pada dasarnya masyarakat menginginkan damai dan sejahtera. Sehingga siapapun yang tidak ingin bangsa ini damai, TNI harus berada di barisan terdepan menindaknya," katanya.
Sedangkan dalam konteks kesejahteraan rakyat, lanjut dia, tentara memiliki tugas mulia dan kemampuan dalam bentuk skema kerja bersama masyarakat. Seperti penanggulangan bencana dan pendampingan membangun rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu. "Saya ingin TNI memiliki kesiapsiagaan tinggi yang bisa kapan dan di mana saja membantu negara. Kalau tidak, bangsa ini yang repot," kata dia.
Sementara itu, untuk alat utama sistem persenjataan, TNI baru saja menerima enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 untuk memperkuat jajaran TNI-AU. Dengan demikian, total jumlah pesawat tempur Sukhoi yang dimiliki TNI-AU sebanyak 16 unit atau satu skuadron. "Syukurlah kali ini pesawat tempur Sukhoi sudah satu skuadron. Diharapkan ke depan akan ada lagi pembelian jenis SU-35 karena lebih canggih. Semoga perekonomian bisa semakin membaik, sehingga negara bisa membeli alutsista sebagai penguatan NKRI," kata Moeldoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar