Dalam foto tertanggal 2 Mei 2014 yang dirilis Kementerian Luar Negeri Vietnam, sebuah kapal penjaga laut Tiongkok menyerang sebuah kapal Vietnam dengan water canon. (sumber: AFP) |
Pada Mei lalu, Beijing mengerahkan peralatan besar-besaran untuk membangun rig dan memulai pengeboran minyak di kawasan tersebut. Aksi itu memicu reaksi kemarahan di Hanoi, Vietnam. Ketegangan antara Tiongkok dan Vietnam itu menjadi yang paling serius dalam beberapa tahun ini.
Hanoi menuntut Beijing untuk menarik rig, bahkan mengirim sejumlah kapal untuk mengganggu operasi pengeboran itu. Langkah Tiongkok itu juga memicu aksi protes di sejumlah wilayah di Vietnam dan menyulut kerusuhan anti-Tiongkok.
Sementara Beijing bersikeras bahwa tidak melakukan kesalahan karena wilayah itu masih menjadi bagian dari wilayah Tiongkok.
Xinhua mengatakan, China National Petroleum Corp pada Selasa (15/7) mengumumkan akhir operasi, sesuai dengan awal musim topan.
Dikatakan, rig tersebut akan dipindahkan ke operasi dekat dengan Kepulauan Hainan di Tiongkok.
Laporan itu mengatakan, perusahaan menemukan minyak dan gas selama operasi itu, tapi tetap akan mengumpulkan data sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Hingga kini belum jelas apakah tindakan Beijing membangun rig itu atas alasan komersial atau sebagai bagian dari strategi mengintai klaim teritorial di wilayah tersebut. Ketika mengumumkan penghentian operasi, Beijing mengatakan akan menariknya pada 15 Agustus mendatang. (BeritaSatu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar