Kantor berita Iran Fars mengklaim Ya'alon mengancam akan membunuh warga sipil Libanon dengan serangan roket.
Dia dikatakan mengucapkan kalimat :"Kami akan menyakiti warga sipil Libanon, termasuk anak-anak. Kami akan melakukan itu pada masa perang yang akan datang."
Kalimat Ya'alon itu menyebar di sejumlah media anti-Israel, seperti dilansir koran the Daily Mail, Jumat (22/5).
Namun, diyakini komentar Ya'alon itu keliru dikutip saat dia berbicara pada sebuah konferensi awal bulan ini. Saat itu dia sedang berbicara soal bahayanya Hizbullah menyimpan senjata di rumah warga sipil di Libanon.
Iran selama ini bersekutu dengan Hizbullah di Libanon.
"Jika kami tidak segera menghadang serangan roket Hizbullah, maka rakyat sipil akan terluka, atau bahkan tewas," kata Ya'lon saat itu. "Jika kami menembak peluncur roket, maka itu bisa menyakiti atau membunuh rakyat Libanon."
Bukan hanya itu, Ya'alon juga keliru dikutip dengan mengatakan "Israel akan bertindak seperti Amerika menyerang Nagasaki dan Hiroshima yang menyebabkan 200 ribu orang tewas."
Menurut The Jerusalem Post, komentar Ya'alon itu tidak bisa dikonfirmasi dan juga salah dikutip.
Pejabat militer Iran mengancam, Iran dan Hizbullah siap mekuncurkan 80 ribu rudal ke Israel.
"Iran, dengan bantuan Hizbullah dan sekutunya, mampu menghancurkan Tel Aviv dan Haifa jka terjadi perang dengan Zionis," kata Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer pemimpin spiritual Iran Ayatullah Ali Khamenei.
"Saya pikir kaum Zionis harusnya tidak sebodoh itu jika mencari masalah dengan Iran. Mereka tahu kekuatan Iran dan Hizbullah," kata dia. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar