CANBERRA - Sebuah percakapan tegang antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi dengan Menlu Australia, Julie Bishop, terungkap. Menlu Retno disebut “membentak” Menlu Bishop ketika keduanya berbicara soal grasi terpidana mati.
Menurut Sky News, Senin (4/5/2015), percakapan tegang dua Menlu itu terjadi bulan Maret 2015 lalu. Ketika Pemerintah Australia “mati-matian” memohon grasi untuk duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Menlu Bishop berbicara kepada Menlu Retno, mengapa Indonesia tidak “mengamankan” grasi untuk warganya yang dihukum mati di negara lain.
Pertanyaan Menlu Bishop itu disebut menyinggung Pemerintah Indonesia. Menlu Retno pun menjawabnya dengan “bentakan”; “Itu bukan urusanmu!”.
Laporan percakapan tegang dua Menlu ini dilansir bersamaan dengan ditariknya Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, pada Minggu malam. Tidak diketahui pasti, kapan Dubes Australia itu akan aktif kembali di Jakarta.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia belum merespons laporan soal percakapan tegang antara Menlu Retno dan Menlu Bishop. Namun, juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nassir, beberapa hari lalu mengatakan bahwa, usai eksekusi duo Bali Nine dan gembong narkoba asing lainnya, Menlu Retno belu, berkomunikasi dengan para Menlu dari negara-negara asal gembong narkoba yang dieksekusi itu.
sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar