Angkatan Laut Australia akhirnya memiliki kapal perang destroyer
pertama yang dilengkapi dengan sistem AEGIS. Air Warfare Destroyer HMAS
Hobart akhirnya diluncurkan tanggal 23 Mei 2015 di Adelaide, Australia.
Kapal perang ini dikonsep untuk memiliki kemampuan Air Superiority,
untuk melindungi kapal perang lainnya temasuk, Landing helicopter Fock
(LHD) Canberra Class yang nantinya akan mengangkut jet tempur siluman
F-35.
Bila sebelumnya Australia dililit persoalan dengan armada pemukul
bawah laut, kedepannya kemampuan armada kapal selam Australia akan
meningkat pesat. Pemerintah Jepang telah menyetujui penjualan /akusisi
kapal selam terbaru Jepang, Soryu Class, untuk proyek kapal selam
Australia. Kapal selam Soryu banyak dibicarakan memiliki akustik yang
bagus, sehingga sangat sulit dideteksi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Australia tampaknya berhasil meningkatkan kemampuan teknologi peralatan perang.
Mereka juga mulai terlibat merakit rudal modern, JSOW penghancur
bunker, serta memiliki rudal presisi JDAM. Australia juga terus
meningkatkan kemampuan radar Jindale, mengakusisi pesawat tanpa awak
MQ-4C Triton, memiliki pesawat EA-18G Growler.
Berbicara perang maka berbicara, siapa yang lebih dahulu menembak.
Untuk bisa menembak, akan berbicara siapa lebih dahulu mendeteksi.
Katakanlah Anda memiliki rudal anti-kapal dengan jarak jangkau 300 km.
Apakah akan menang melawan korvet ?. Belum tentu. Ada syarat lain yang
harus dipenuhi, seberapa jauh jangkauan radar kapal perang tersebut dan
seberapa cepat dia merespon, untuk melepaskan tembakan.
Semua itu akan terkait dengan teknologi. Teknologi, kini membuat
semuanya menjadi lebih mudah. Kapal kapal perang baru, memiliki
komputerize yang sangat canggih. Dengan sekali pencet, semua urusan
diselesaikan oleh komputer. Trik Australia yang terus meng-upgrade
teknologi militernya, patut diacungi jempol.JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar