Ketika para pemimpin Regional disibukkan dengan peringatan kunjungan Konferensi Asia Afika di Bandung, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un justru mendaki Gunung Paektu, gunung tertinggi di Korea Utara, Minggu (19/4/2015).
Sesampainya di puncak dengan ketinggian 2.7500 meter, Kim Jong-Un berfoto-foto dengan pasukannya.
“Mendaki Gunung Paektu menghadirkan pasokan mental yang berharga dan lebih bertenaga dibanding senjata nuklir apa pun,” kata Kim Jong-Un, seperti diberitakan harian Rodong yang merupakan koran resmi pemerintah Korea Utara.
Ada pun tujuan dari pendakian ke Gunung Paektu adalah untuk melihat pilot-pilot dari Angkatan Bersenjata Korea yang bertugas di lokasi itu. Karena itu sejumlah foto pun memperlihatkan Kim Jong-Un menyapa para prajurit. Tidak hanya itu, Jong-Un juga tidak segan berfoto bersama prajurit dengan duduk di hamparan salju.
Dilansir dari BBC, ayah Kim Jong-Un, Kim Jong-Il, diklaim Pemerintah Korea Utara lahir di Gunung Paektu. Karena itu keluarga Kim sering mengklaim “mengalir darah Gunung Paektu”. Tapi sejarawan banyak yang menyebut bahwa Kim Jong-Il lahir di Rusia, dan bukan di gunung bersalju itu.
Cerita kelahiran Kim Jong-Il itu seperti memperlihatkan upaya menghadirkan mitos mengenai keluarga Kim yang menguasai Korea Utara secara turun-temurun. Apalagi, gunung dengan puncak yang memperlihatkan hamparan perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok itu dianggap sakral dalam folklore masyarakat Korea.
Analis pun berpendapat, foto-foto Kim Jong-Un di puncak Gunung Paektu itu seperti ingin memperlihatkan sosoknya yang enerjik dan bersemangat, dan memberi inspirasi bagi rakyat Korea Utara. Karena itu, foto itu pun memperlihatkan Kim Jong-Un berada di tengah prajurit yang mengelilinginya, untuk memperlihatkan kesan kedekatan dengan rakyat. (Kompas.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar