Moskow — Sidang ke-10 Komisi Bersama Perdagangan-Ekonomi dan
Kerjasama Teknik Indonesia-Rusia, digelar di kota Kazan di bagian
tenggara Rusia, kamis 9/4/2015.
“Kami [Rusia] mengharapkan dukungan aktif dalam transisi menuju penggunaan mata uang nasional dalam hubungan perdagangan kita dengan [sejumlah negara] dan Indonesia, juga” ujar Menteri industri dan perdagangan Rusia, Denis Manturov kepada Koordinator Menteri Perekonomian Indonesia Sofyan Djalil selama sesi tersebut.
Rusia telah membahas inisiatif ini dengan India, Cina, Vietnam dan Thailand, Manturov menambahkan.
Rusia mengembangkan Hubungan yang kuat dengan Kepemimpinan baru Indonesia, antara lain akan memperkuat mata uang nasional dan memungkinkan mitra dagang untuk bekerja secara independen di luar dolar atau euro, tegasnya.
Pada gilirannya, Sofyan Djalil mengatakan bahwa Indonesia siap untuk mempertimbangkan usulan Rusia, karena paparan fluktuasi dolar bersifat “nyeri di leher” bagi kedua negara.
Pengumuman Komisi Bersama Perdagangan-Ekonomi dan kerjasama Teknik Indonesia-Rusia dimulai pada tahun 1999. Sejak saat itu, hubungan ekonomi antara kedua negara telah memperkuat.
Moskow dan Jakarta juga telah terlibat dalam kerja sama militer. Terlepas dari berbagai senjata yang dijual dari Rusia ke Indonesia, pada tahun 2011 angkatan laut Rusia dan Indonesia melakukan latihan anti-pembajakan sebagai latihan militer pertama antar kedua negara. (sputniknews).
“Kami [Rusia] mengharapkan dukungan aktif dalam transisi menuju penggunaan mata uang nasional dalam hubungan perdagangan kita dengan [sejumlah negara] dan Indonesia, juga” ujar Menteri industri dan perdagangan Rusia, Denis Manturov kepada Koordinator Menteri Perekonomian Indonesia Sofyan Djalil selama sesi tersebut.
Rusia telah membahas inisiatif ini dengan India, Cina, Vietnam dan Thailand, Manturov menambahkan.
Rusia mengembangkan Hubungan yang kuat dengan Kepemimpinan baru Indonesia, antara lain akan memperkuat mata uang nasional dan memungkinkan mitra dagang untuk bekerja secara independen di luar dolar atau euro, tegasnya.
Pada gilirannya, Sofyan Djalil mengatakan bahwa Indonesia siap untuk mempertimbangkan usulan Rusia, karena paparan fluktuasi dolar bersifat “nyeri di leher” bagi kedua negara.
Pengumuman Komisi Bersama Perdagangan-Ekonomi dan kerjasama Teknik Indonesia-Rusia dimulai pada tahun 1999. Sejak saat itu, hubungan ekonomi antara kedua negara telah memperkuat.
Moskow dan Jakarta juga telah terlibat dalam kerja sama militer. Terlepas dari berbagai senjata yang dijual dari Rusia ke Indonesia, pada tahun 2011 angkatan laut Rusia dan Indonesia melakukan latihan anti-pembajakan sebagai latihan militer pertama antar kedua negara. (sputniknews).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar