Minggu, 14 Desember 2014

Kapal Pencuri Ikan China Kabur



 
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (photo:tribunnews.com)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (photo:tribunnews.com)
Malang – Sebanyak 22 Kapal ikan asal China ketahuan mencuri ikan di laut Arafuru, namun 14 di antaranya melarikan diri saat akan diamakankan karena TNI AL dan AU terlambat datang.
Apa kata Menhan?
“Itu pelajaran. Ke depan kalau dia lari lagi, lewat selat ditutup aja mestinya,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Hotel Tugu, Malang, Jumat (11/12/2014).
Mantan KSAD itu menerangkan soal penutupan selat dimaksud, yaitu menutup jalur perairan yang digunakan kapal-kapal pencuri untuk melarikan diri. Ryamizard juga mengatakan, lepasnya 22 kapal pencuri ikan itu karena kurang koordinasi.
?”Ke depan itu makanya masalah. Kementerian koordinator maritim harus koordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk dengan pertahanan. Pertahanan sudah siap untuk mempertahankan negara. Ini semuanya laut, darat, udara siap. Jadi kalau lari dikejar pakai pesawat, pasti duluan kita. Kurang koordinsi,” papar Jenderal (Purn) bintang empat itu.
“?Jadi itu pelajaran dan nggak boleh terjadi lagi. Ini kan bahan, nanti koordinasikan kepada kementerian kelautan. Kalau kerja-kerja model gini (lari dikejar), namanya jadi main petak umpet,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan penjelasan mengenai perkembangan terbaru soal 22 kapal asal Tiongkok yang mencuri ikan di Laut Arafura, Timur Indonesia. Dari 22 kapal itu hanya 8 kapal yang berhasil ditangkap, sisanya sebanyak 14 kapal berhasil kabur.
“Hanya 8 kapal yang dikawal sisanya pergi,” ungkap Susi saat ditemui di Pengadilan Negeri Ambon, Maluku, Kamis (11/12).
Susi menceritakan kronologis singkat terkait 22 kapal asal Tiongkok yang mencuri ikan di laut Arafura. Sebanyak 22 kapal itu berhasil ditangkap oleh radar Automatic Identification System dan diterima oleh sistem pelacak satelit INDESO Minggu (7/12/2014).
Sayangnya butuh waktu persiapan yang cukup lama bagi TNI AL dan TNI AU untuk mengeksekusi dan melakukan tindakan penangkapan 22 kapal asing ilegal tersebut.
“Kita tangkap (satelit) 22 kapal Tiongkok sedang tangkap ikan. Kita perintahkan TNI AL, TNI AU. Tetapi besok pagi mereka baru masuk ke sana,” papar Susi. (Detik.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar