"Proyek ini diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan defensif dari Angkatan Bersenjata ROC (Republic of China) dan pada akhirnya untuk mencapai tujuan memperkuat industri pertahanan dalam negeri," kata Chang Kuan-chun, ketua CSIST melaporkan kemarin, seperti dilansir media-media asing.
Tien Kung III adalah varian generasi ketiga dari kelurga sistem rudal permukaan ke udara Tien Kung yang pertama kali dikembangkan oleh CSIST pada tahun 1981. Kemampuan utamanya adalah mencegat rudal balistik jarak menengah (1.000km-3.000km).
Proyek Chiang Kung diharapkan akan meningkatkan jangkauan penembakan rudal hingga 70 kilometer, dari yang saat ini sejauh 45 kilometer, sumber militer ROC (Taiwan) mengatakan kepada media setempat kemarin.
Tien Kung III (sebelumnya dikenal sebagai TK-2 ATBM) adalah sistem rudal pertahanan udara lower-tier yang dikembangkan berdasarkan sistem rudal Tien Kung II yang memanfaatkan pencari radar aktif impor Ku-Band (12-18GHz), hulu ledak fragmentasi terarah, dan improved precision controls untuk keterlibatan dengan target berkecepatan tinggi dan target dengan radar cross-section (RCS) rendah seperti rudal balistik taktis.
Tien Kung III didesain dengan fungsi mobilitas yang lebih baik daripada sistem rudal Tien Kung sebelumnya (I dan II), dengan sistem manajemen pertempuran terpadu, dan menggunakan upgrade Chang Bai phased array radar (kinerjanya mirip dengan Patriot PAC-2 AS) atau dengan mobile phased-array radar baru yang dilaporkan disebut sebagai Mobile 3-Dimensional (3D) Air Defense Fire Control Phased Array Radar (Mobile 3D ADFCPAR).
Peningkatan jangkauan tembak Tien Kung III akan membantu militer ROC untuk lebih banyak atau lebih cepat mencegat atau menghancurkan rudal balistik yang memasuki Taiwan, kata sumber-sumber militer Taiwan.
Pengembangan Tien Kung III dimaksudkan untuk menggantikan seluruh sistem rudal Hawk buatan AS pada tahun 2015 nanti. Tien Kung III akan dikerahkan militer Taiwan untuk misi pertahanan udara dan intersepsi rudal dan operasi pertahanan tempur tanah air. Tien Kung III akan memperkuat kerapatan jaringan anti-pesawat Taiwan dan menutup kesenjangan antara kemampuan pertahanan udara jarak pendek dan jauh. Pada tahun ini, militer Taiwan berencana menghabiskan dana senilai USD 2,5 miliar dalam sembilan tahun ke depan untuk pengembangan dan produksi sistem rudal ini.
Selain itu proyek upgrade Tien Kung III, pada tahun 2015 CSICT juga akan meluncurkan proyek "Bees Eyes" atau Point Defense Array Radar System (PODARS) untuk meningkatkan presisi (ketepatan) sistem pertahanan udara militer Taiwan.
global security / artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar