Selasa, 10 Februari 2015

Artileri Kiriman AS ke Lebanon Ditempatkan di Perbatasan Suriah

Amerika Serikat memberikan bantuan militer senilai lebih dari 32 juta dollar kepada tentara Lebanon pada Minggu (8/2/2015) untuk membantu memerangi kelompok militan di dekat perbatasan Suriah.


Artileri Kiriman AS ke Lebanon Ditempatkan di Perbatasan Suriah
Pekerja membongkar artileri, bagian dari sumbangan militer pemerintah AS kepada tentara Lebanon, di Beirut.

Duta Besar AS untuk Beirut, David Hale, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa senjata-senjata itu, yang mencakup artileri berat, akan digunakan untuk "mengalahkan ancaman teroris dan ekstrimis Suriah". "Kami memerangi musuh yang sama (seperti Lebanon), maka dukungan kami untuk Anda dipercepat dan berkelanjutan," kata Hale.



Tentara Lebanon secara reguler bertempur melawan kelompok-kelompok bersenjata termasuk militan yang terkait dengan Negara Islam atau ISIS dan Front Nusra, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda, di daerah-daerah dekat perbatasan Suriah. Pertempuran terakhir bulan lalu yang menewaskan enam tentara.

Hale mengatakan, Lebanon merupakan penerima terbesar kelima bantuan militer AS. Negara itu menerima bantuan lebih dari 128 juta dollar tahun lalu saja. Para pejabat Lebanon mendapat peringatan tentang rencana kelompok-kelompok Islam radikal yang bertarung dalam perang Suriah bahwa mereka berniat merebut wilayah Lebanon.

Saat tentara Lebanon yang didukung AS memerangi kaum Islam garis keras di sisi perbatasan Lebanon, kelompok Syiah Lebanon, yaitu Hizbullah, yang didukung Iran memerangi kelompok yang sama di sisi perbatasan Suriah.

Tentara Lebanon, yang dibangun kembali setelah perang saudara tahun 1975-1990 di negara itu, merupakan salah satu lembaga terkuat di negeri itu, tetapi telah menjadi tak berdaya karena persenjataan yang usang.

Perancis dan Lebanon menandatangani sebuah perjanjian bernilai multi-miliar dolar yang didanai Saudi pada awal November lalu untuk menyediakan senjata bikinan Perancis dan peralatan militer, termasuk helikopter, bagi tentara Lebanon.

Amerika Serikat telah mempercepat pengiriman bantuan militer ke Lebanon sejak Agustus lalu, saat kaum militan Islam melancarkan serangan besar di kota perbatasan Arsal, kata Nabil Haitham, kolumnis harian Lebanon, As-Safir. (Kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar