"Itu kan yang dari dulu sudah dibilang 
analis keamanan dunia, kalau soal pertahanan bukan soal tentara dan 
senjata saja. Tapi daya dukung terhadap pasukan dan senjata seperti 
apa," kata Mufti menjawab JPNN.com, Senin (23/2) di Jakarta.
Mufti menyebutkan, operasional tentara 
bersama perangkatnya seperti mobil hingga pesawat tempur memerlukan 
dukungan untuk mobilisasi. Tidak saja ketersediaan jalan, bandara, tapi 
juga bahan bakar/energi untuk mengoperasikan peralatan perang yang ada.
"Pertahanan juga butuh suplai energi. 
Makanya kalau kita mau menjadi negara yang memiliki konsep negara kuat, 
sudahilah klaim pertahanan hanya urusan tentara saja. Kembalilah pada 
konsep holistik, karena pertahanan butuh dukungan banyak aspek," 
tegasnya.
Selain itu, Mufti juga mengingatkan 
bahwa pertahanan jangan hanya dilihat dari sisi militer. Sebab, di era 
teknologi sekarang ini, cukup dengan serangan virus saja, negara bisa 
lumpuh. 
"Pertahanan itu tidak melulu militer, 
diserang dengan virus saja kita lemah, diserang dengan ancaman kelaparan
 saja kita lemah. Nah, sekarang Menhan menyatakan itu, apakah sekedar 
pernyataan atau dia punya satu konsep ke depan harus bagaimana?" 
tandasnya mempertanyakan.
Sumber : JPNN 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar