Indonesia dan Spanyol terus mengembangkan kerja sama di bidang 
pembuatan pesawat. Pesawat taktis canggih CN 295 yang awalnya dibuat di 
Spanyol, ke depan akan dibuat di Bandung, Jawa Barat. 
Pada program awal, pesawat ini dibuat sebanyak 9 unit yaitu 7 unit 
dibuat di Sevilla (Spanyol) dan 2 unit dibuat di Bandung oleh PT 
Dirgantara Indonesia melalui supervisi dari ahli-ahli Spanyol.
 
Untuk melengkapi kebutuhan satu skuadron, bakal kembali dibuat 7 unit
 pesawat jenis ini yang seluruhnya dibuat di Bandung. “Kontrak 7 pesawat
 belum ditandatangani. Tapi saya diberitahu keputusannya sudah dibuat,” 
kata Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco Jose; Viquiera Niel, 
saat berbincang dengan media, Kamis (27/2/2015) malam. 
Sejak 1980-an, lanjut Viquiera, Indonesia telah melakukan kerja sama 
dengan Negeri Matador. Di bidang penerbangan, kedua negara membuat 
pesawat C-212 atau CN 212, antara Cassa dan Nurtanio (sekarang PT DI). 
Kini, pesawat tersebut hanya dibuat di Indonesia, tepatnya di markas 
PT DI di Bandung. Pengembangan terus dilakukan hingga muncul 
pesawat-pesawat baru berjenis CN 235 dan yang terbaru adalah CN 295. 
Program kerja sama membangun pesawat canggih CN 295 untuk keperluan 
pertahanan militer ini dim?ulai sekitar 7 tahun lalu. Disepakati 7 
pesawat dibuat di Spanyol, sedangkan 2 pesawat dibuat di Bandung. “Dua 
pesawat terakhir sudah dirakit di Bandung, 2 dari 9 pesawat. Delapan 
sudah dikirimkan, sementara 1 lagi akan dikirimkan pada Oktober atau 
November,” paparnya. 
Program tersebut berlanjut dengan membangun pesawat sebanyak 7 unit 
lagi. Viquiera menuturkan, dalam beberapa tahun lagi program ini telah 
selesai dan pesawat sudah bisa melengkapi skuadron (16 unit). “Begitu 
kontraknya ditandatangani, kita mulai membangunnya dan saya berasumsi 
beberapa tahun setelah kontrak ditandatangani, program ini akan 
selesai,” katanya. ?
Dia meyakini, pesawat baru ini jauh lebih canggih dari segi fitur, 
teknologi, hingga spesifikasi dibanding produksi terdahulunya. “Ini 
lebih canggih dari 212. Elektronik dan avianiknya. Sekarang pesawat 
militer punya update setiap 6 bulan sekali seperti halnya komputer. 
Karena bagian terpentingnya adalah software seperti komputer dan itu 
yang membuatnya berbeda,” jelasnya. (Detik.com).

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar