JAKARTA (MI) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
mengatakan, Indonesia belum akan merobohkan mercusuar yang dibangun
Malaysia di Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Menurut Purnomo, keputusan soal mercusuar ditentukan usai pertemuan kedua negara untuk menentukan koordinat.
"Hasil verifikasi koordinat dulu kita lihat. Saat ini sedang atur
pertemuan," kata Purnomo di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis
(5/6/2014).
Dia beralasan, wilayah tersebut sebenarnya masuk wilayah abu-abu.
Dengan kata lain, kata dia, pembangunan apa pun seharusnya tidak
dilakukan kedua pihak, termasuk pembangunan mercusuar.
"Menurut kita, itu masih berada di daerah tumpang tindih. Mestinya tidak ada kegiatan," ucapnya.
Sebelum ini, Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI
Moeldoko mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan mengadakan verifikasi
bersama untuk menentukan tapal batas wilayah di Tanjung Datuk, Kabupaten
Sambas, Kalimantan Barat.
Menurut dia, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut masih dalam kategori abu-abu.
Moeldoko, yang menjadi lulusan terbaik Akabri tahun 1981, juga
menyatakan, pembangunan mercusuar yang sudah 60 persen dan dilakukan
oleh Malaysia itu sudah dihentikan.
Indonesia dan Malaysia, lanjut dia, sudah sepakat untuk menghentikan segala aktivitas militer agar tidak memperkeruh situasi.
Pembangunan mercusuar kali pertama dideteksi oleh kapal negara dan kapal navigasi dari dinas perhubungan laut, pekan lalu.
Temuan itu kemudian dilaporkan ke TNI dan ditindaklanjuti dengan mengirimkan satu kapal perang dan pesawat udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar