Kedua pihak menyampaikan sikap bahwa penyelesaian masalah nuklir Republik Islam itu mesti diselesaikan melalui perundingan, kata Marzieh Afkham sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Namun ia mengakui bahwa kemajuan dalam pembicaraan sejauh ini berjalan "lamban".
"Pemahaman lebih baik mengenai perbedaan pendapat muncul," kata wanita juru bicara tersebut dalam taklimat mingguannya.
Pada September, Iran dan mitra perundingannya mengadakan pembicaraan di New York untuk menyusun kesepakatan akhir dengan tujuan mengakhiri pertikaian lama mengenai program nuklir Iran.
Pada penghujung September, Washington menyampaikan harapan untuk mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran dalam beberapa pekan mendatang.
Di Teheran, seorang anggota senior tim perunding nuklir Iran mengatakan semua perunding belum mencapai penyelesaian yang meyakinkan di tengah pembahasan perincian yang telah membawa pembicaraan ke tingkat yang sangat mendebarkan.
Barat dan PBB telah menjatuhkan sanksi atas Iran sehubungan dengan dugaan program nuklir militer Iran. Sementara itu, Tehran berpendapat bahwa pembangunan nuklirnya murni bertujuan damai, khususnya untuk memenuhi kebutuhan energi yang sedang tumbuh di negara Persia tersebut.
Iran dan apa yang disebut kelompok P5+1 --penengah internasional yang terdiri atas Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Tiongkok, Rusia ditambah Jerman-- mencapai kesepakatan sementara pada November 2013. Batas waktu untuk kesepakatan jangka panjang adalah November 2014.
REUTERS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar