Natuna (MI) : Komandan Kodim 0318 Natuna, Letkol Infanteri,
Ade David Siregar menegaskan, kehadiran Batalion 135 di Natuna pada
tahun 2015 nanti adalah untuk memperkuat keamanan dan memberikan rasa
aman kepada warga di wilayah perbatasan.
"Jangan disalahartikan, kehadiran Batalion Infanteri di Natuna adalah untuk memperkuat keamanan. Dan kami jamin, ini akan memberikan rasa aman dan kedamaian di tengah masyarakat," ungkapnya dalam rapat Forum Kewaspaadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang berlangsung di kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Rabu.
Selain itu kata David, Kehadiran Batalion 135 ini, juga sebagai langkah startegis yang harus di ambil oleh TNI dalam penambahan dan penempatan pasukan untuk pertahanan. Sebab, wilayah Natuna merupakan daerah NKRI yang berbatasan langsung dengan luar.
"Penambahan ini adalah langkah yang strategis yang harus di ambil oleh TNI dalam pengamanan wilayah NKRI, intinya untuk pertahanan wilayah. Kita tahu wilayah Natuna berbatasan langsung dengan negara Vietnam, Malaysia, Thailand dan Brunei," katanya.
Nantinya tambah David, pasukan batalion tersebut akan disebar di daerah terluar seperti di Pulau Laut, Pulau Tiga, Serasan, Subi dan Bunguran Barat. Sedangkan di Bunguran Timur, hanya sebagai markas komando yang mengkoodinir pasukan di wilayah Natuna.
Menyikapi kehadiran Batalion Infanteri di Natuna ini, sejumlah tokoh masyarakat Natuna menilai hal yang sangat positif. Namun ada sedikit keraguan tentang gesekan yang ditimbulkan ditengah masyarakat nanti.
"Kalau saya menilai, kehadiran Batalion TNI di Natuna ini adalah sangat bagus dan sangat positif dalam hal pengamanan wilayah di daerah perbatasan, apalagi memberikan rasa aman, damai dan nyaman di tengah masyarakat. Namun saya kawatir akan timbul masalah baru," ungkap H. Lidan salah seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam forum tersebut.
Yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat ini tanpa alasan, sebab satu batalion mempuyai anggota TNI sekitar seribu orang. Kalau ditempatkan dalam satu wilayah, tentu akan dampak yang kurang bagus terhadap masyarakat Natuna, apalagi Natuna daaerah yang tergolong kecil.
"Yang saya kwatirkan adalah bila anggota TNI ini di tempatkan dalam satu wilayah, tentu menimbulkan masalah baru, wilayah Bunguran Besar saja hanya dihuni oleh dua puluh ribu jiwa. Kalau seribu anggota dalam dua puluh ribu warga tentu tidak sebanding," jelasnya.
Sebelumnya, Danrem 033/Wira Pratama Kepri Brigjen TNI B Zuirman di sela kunjungan ke Natuna beberpa waktu lalu membenarkan, pada ada tahun 2015 nanti, satu batalion infanteri TNI AD akan hadir di Natuna.
"Penambahan dan penempatan kekuatan TNI tersebut adalah sebagai salah satu upaya dalam pengembangan gelar kesatuan di wilayah terdepan NKRI. Ini adalah salah satu upaya dalam pengembangan gelar kekuatan pasukan TNI di wilayah perbatasan," ungkapnya.
Perlu diketahui kata jenderal waktu itu, Kabupaten Natuna merupakan daerah NKRI yang berbatasan langsung dengan perairan Vietnam, dan wilayah timurnya berbatasan dengan Malaysia Timur, Thailand dan Brunei, yang bila terjadi konflik sangat riskan dijadikan musuh sebagai pangkalan sebelum masuk ke wilayah Indonesia.
"Posisi Natuna ini sangat strategis dan banyak pulau-pulau kecil, yang dikelilingi oleh negara asing, bila terjadi konflik, sangat mungkin dijadikan pangkalan oleh musuh sebelum masuk ke wilayah RI, oleh sebab itu, perlu ada tambahan pasukan yang terpusat di wilayah ini," tukasnya.
"Jangan disalahartikan, kehadiran Batalion Infanteri di Natuna adalah untuk memperkuat keamanan. Dan kami jamin, ini akan memberikan rasa aman dan kedamaian di tengah masyarakat," ungkapnya dalam rapat Forum Kewaspaadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang berlangsung di kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Rabu.
Selain itu kata David, Kehadiran Batalion 135 ini, juga sebagai langkah startegis yang harus di ambil oleh TNI dalam penambahan dan penempatan pasukan untuk pertahanan. Sebab, wilayah Natuna merupakan daerah NKRI yang berbatasan langsung dengan luar.
"Penambahan ini adalah langkah yang strategis yang harus di ambil oleh TNI dalam pengamanan wilayah NKRI, intinya untuk pertahanan wilayah. Kita tahu wilayah Natuna berbatasan langsung dengan negara Vietnam, Malaysia, Thailand dan Brunei," katanya.
Nantinya tambah David, pasukan batalion tersebut akan disebar di daerah terluar seperti di Pulau Laut, Pulau Tiga, Serasan, Subi dan Bunguran Barat. Sedangkan di Bunguran Timur, hanya sebagai markas komando yang mengkoodinir pasukan di wilayah Natuna.
Menyikapi kehadiran Batalion Infanteri di Natuna ini, sejumlah tokoh masyarakat Natuna menilai hal yang sangat positif. Namun ada sedikit keraguan tentang gesekan yang ditimbulkan ditengah masyarakat nanti.
"Kalau saya menilai, kehadiran Batalion TNI di Natuna ini adalah sangat bagus dan sangat positif dalam hal pengamanan wilayah di daerah perbatasan, apalagi memberikan rasa aman, damai dan nyaman di tengah masyarakat. Namun saya kawatir akan timbul masalah baru," ungkap H. Lidan salah seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam forum tersebut.
Yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat ini tanpa alasan, sebab satu batalion mempuyai anggota TNI sekitar seribu orang. Kalau ditempatkan dalam satu wilayah, tentu akan dampak yang kurang bagus terhadap masyarakat Natuna, apalagi Natuna daaerah yang tergolong kecil.
"Yang saya kwatirkan adalah bila anggota TNI ini di tempatkan dalam satu wilayah, tentu menimbulkan masalah baru, wilayah Bunguran Besar saja hanya dihuni oleh dua puluh ribu jiwa. Kalau seribu anggota dalam dua puluh ribu warga tentu tidak sebanding," jelasnya.
Sebelumnya, Danrem 033/Wira Pratama Kepri Brigjen TNI B Zuirman di sela kunjungan ke Natuna beberpa waktu lalu membenarkan, pada ada tahun 2015 nanti, satu batalion infanteri TNI AD akan hadir di Natuna.
"Penambahan dan penempatan kekuatan TNI tersebut adalah sebagai salah satu upaya dalam pengembangan gelar kesatuan di wilayah terdepan NKRI. Ini adalah salah satu upaya dalam pengembangan gelar kekuatan pasukan TNI di wilayah perbatasan," ungkapnya.
Perlu diketahui kata jenderal waktu itu, Kabupaten Natuna merupakan daerah NKRI yang berbatasan langsung dengan perairan Vietnam, dan wilayah timurnya berbatasan dengan Malaysia Timur, Thailand dan Brunei, yang bila terjadi konflik sangat riskan dijadikan musuh sebagai pangkalan sebelum masuk ke wilayah Indonesia.
"Posisi Natuna ini sangat strategis dan banyak pulau-pulau kecil, yang dikelilingi oleh negara asing, bila terjadi konflik, sangat mungkin dijadikan pangkalan oleh musuh sebelum masuk ke wilayah RI, oleh sebab itu, perlu ada tambahan pasukan yang terpusat di wilayah ini," tukasnya.
Sumber : ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar