"Marinir kami tak bisa berperang dengan teknologi lama," ujar Laksamana Matthew Klunder, Kepala Kantor Penelitian Angkatan Laut AS, seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 8 Oktober 2014. Angkatan Laut AS berhasil menguji sistem perahu nirawak ini pada Agustus lalu di Sungai James, Virginia.
Teknologi bernama CARACaS (Control Architecture for Robotic Agent Command and Sensing) menjadi otak pengendali perahu tanpa awak ini. Dengan adanya teknologi tersebut, perahu ini dapat beroperasi secara mandiri ataupun berkelompok untuk memantau kapal musuh.
Selama uji coba terakhir, 13 perahu tanpa awak itu bergerak secara otonom mengelilingi dan melindungi kapal-kapal Angkatan Laut. Ketika ada kapal musuh terdeteksi sedang mendekat, armada perahu nirawak itu bisa langsung menyerang.
Uji coba itu berlangsung beberapa pekan sebelum peringatan serangan teroris tehadap Navy USS Cole di lepas pantai Yaman pada Oktober 2000. Dalam serangan itu, sebuah perahu kecil meledakkan bom di dekat kapal USS Cole dan menewaskan 17 orang serta melukai 39 lainnya. "Kelak perahu tanpa awak ini mungkin dapat menangkis serangan semacam itu," ujar pejabat Angkatan Laut AS. (Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar