Harian China Daily mengabarkan, benda terbang tak dikenal itu adalah sebuah drone yang tengah melakukan pemetaan. Tiga orang, lanjut harian itu, ditahan terkait insiden drone ini.
Harian China Daily mengutip pejabat pemerintah, sebanyak 1.226 personel militer, 123 kendaraan, 26 radar, 2 jet tempur, dan 2 helikopter dikerahkan setelah drone itu tertangkap di layar radar.
Polisi kemudian menahan dua orang yang menerbangkan drone itu dan orang ketiga kemudian menyerahkan diri. Ketiga orang itu bekerja untuk sebuah perusahaan teknologi penerbangan dan drone berukuran 2,3 meter itu ditujukan untuk pekerjaan survei dan pemetaan.
Pemerintah China melarang jenis pesawat apa pun, berawak atau tidak, tanpa persetujuan angkatan udara, otoritas penerbangan sipil, dan biro pengendalian lalu lintas udara lokal melintas di wilayah udaranya.
Pada Juni lalu, seorang pria asal Selandia Baru sempat ditahan setelah menerbangkan drone yang dilengkapi kamera di atas kompleks "Kota Terlarang", bekas kediaman kaisar China dan kini menjadi obyek wisata terkenal, yang terletak di dekat perumahan pejabat yang sangat tertutup. (Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar