"Australia mengharapkan agar presiden baru Indonesia untuk dapat berhasil mempimpin, karena Indonesia memiliki banyak potensial yang dapat ditawarkan kepada dunia, seperti demokrasi yang semakin kuat," ujar Perdana Menteri Abbott dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Presiden terpilih Joko Widodo akan menjabat sebagai Presiden RI dengan niat yang baik untuk Indonesian maupun Australia, tambah Abbott.
Presiden terpilih Jokowi pada Senin akan dilantik sebagai Presiden RI ke-7 menggantikan Presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono setelah memenangi pemilihan presiden pada Juli 2014.
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono telah menjadi rekan yang baik bagi Australia, dan telah menjalin hubungan baik juga dengan Perdana Menteri Australia sebelumnya, John Howard, ujar Abbot.
Menurut Abbot, Transisi pemerintahan baru ini menyoroti langkah sukses Indonesia menuju demokrasi yang dipilih oleh rakyat.
"Pelantikan Presiden RI ini merupakan kesempatan penting bagi Indonesia - dan juga untuk Australia karena Indonesia adalah tetangga sangat penting," kata Abbott.
Abbot menambahkan bahwa Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, dan merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia serta Indonesia adalah negara adidaya demokratis yang sedang berkembang di Asia.
Hampir satu juta warga Australia mengunjungi Indonesia setiap tahunnya dan lebih dari 17.000 mahasiswa Indonesia belajar di Australia setiap tahun.
Berdasarkan tren saat ini, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia dengan abad pertengahan, Abbot menambahkan.
Namun perdagangan dua arah dengan Indonesia tercatat hanya senilai 15 miliar Dolar AS. Bahkan, perdagangan dua arah kami dengan Selandia Baru, dengan hanya empat juta orang, melebihi saat perdagangan dua arah kami dengan Indonesia dan 250 juta orang.
"Ini mengapa saya sering mengatakan bahwa kebijakan luar negeri kita membutuhkan Fokus ke Jakarta daripada ke Jenewa satu," ujar Abbott.
Kemenangan Jokowi, begitu Joko Widodo akrab disapa, mendapat sambutan besar dari dunia internasional yang dibuktikan dengan sejumlah delegasi asing yang akan menghadiri upacara tersebut.
Selain Tony Abbott, upacara pelantikan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu, juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Menteri Perdagangan Rusia Denis Manturov.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar