Menteri Luar Negeri China, Wang Yi,
menawarkan pembangunan jalur sutera maritim di abad ke-21 kepada
Pemerintah Indonesia. Tawaran itu disampaikan Wang ketika bertemu dengan
Menlu Retno LP Marsudi di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat pada Senin, 3
November 2014.
"Kami ingin berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia sesuai
dengan kebijakan Pemerintah RI. China menganggap RI sebagai mitra
penting dalam pembangunan jalur itu," kata dia.
Presiden Xi Jinping meluncurkan inisiatif mengenai Jalur Sutera
Maritim Abad ke-21 di Indonesia. Saat itu, Xi menjelaskan inisiatif itu
di Gedung DPD pada Oktober 2013.
Namun, Negeri Panda itu menyadari inisiatif yang dilontarkan itu
masih butuh pengkajian mendalam untuk mencapai kesepakatan saling
menguntungkan.
"Jalur Sutera Maritim masih merupakan konsep dasar yang memerlukan
dukungan dan masukan dari negara-negara sahabat untuk pengembangannya,”
ujar Direktur Jenderal Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China,
Qin Yucai.
Dia menambahkan jalur sutera maritim merupakan keinginan pihak
China untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan
negara-negara di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Salah satu bidang
utama kerjasama dalam kerangka Jalur Sutera Maritim adalah
infrastruktur.
Menurut informasi dari laman resmi Kemenlu, inisiatif itu disambut
baik oleh Indonesia. Dalam pertemuan dengan Duta Besar M. Wahid
Supriyadi pada Februari lalu menyebut Indonesia akan dengan gembira
menerima informasi rinci serta bersedia membahas bersama inisiatif
tersebut.
Pemerintah China memaparkan sejatinya Jalur Sutera Maritim sudah
menjadi bagian penting dari perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN serta
negara lainnya. Jalur itu meliputi perjalanan darat panjang dari Xi'an
hingga Konstantinopel, melintasi Gurun Taklamakan dan daratan Eurasia.
Laksamana Cheng Ho sudah pernah membuktikan jalur itu bisa digunakan untuk membina perdamaian dan pertemanan. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar