ROKET
RKN 200 INI PANJANGNYA 3.5 METER MERUPAKAN JENIS ROKET KENDALI DAN 100
PERSEN PROTOTIPE HASIL KARYA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
LAPAN DI MASA MENDATANG ROKET INI AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI RUDAL
PENGENDALI PERSENJATAAN KEDIRGANTAARAN OLEH DEPARTEMEN PERTAHANAN RI
RKN 200 INI MERUPAKAN ROKET KENDALI KELAS MENENGAH YANG MEMILIK JARAH JELAJAH 12 KILOMETER
RKN 200 INI MERUPAKAN ROKET KENDALI KELAS MENENGAH YANG MEMILIK JARAH JELAJAH 12 KILOMETER
Sistem kendali roket ada jenis otonomous atau sistem kontrolnya berdiri sendiri, sehingga saat diluncurkan roket sudah memiliki peta kerja sendiri. Atau, roket kendali yang masih perlu memerlukan bantuan perintah kerja dari darat.
Sistem kendali tersebut dapat dipasang di moncong roket (canard) yang bisa sangat responsif dengan berbagai bentuk yaitu delta, trapezium, atau square.Atau, dipasang di sirip belakang (tail control).
ROKET
JENIS ROKET KENDALI DOUBLE STAGE INI BERBOBOT 130 KILO TERDIRI DUA
BAGIAN HULU ROKET DAN BADAN PENGGERAK ROKET YANG MEMILIKI KELEBIHAN
POSISION STEINER RUDAL PENCARI TARGET YANG DI KENDALIKAN DARI JARAK JAUH
Sustainer roket menggunakan propelan dengan pembakarnya cigarette burning dengan daya bakarnya cukup lama, dan menghasilkan tenaga yang tidak terlampau besar. Keunggulan menggunakan sustainer, roket lebih mudah dikendalikan karena terbangnya tidak terlalu kencang, dan waktu terbangnya cukup lama.
Roket kendali dapat diluncurkan dari berbagai arah tergantung kebutuhan, diantaranya diluncurkan dari udara ke permukaan (air to surface), permukaan ke permukaan (surface to surface), atau dari udara ke darat (air to ground). Sedangkan, daya jangkau bisa jarak pendek (sort range), menengah (medium range), atau jauh (long range), dengan kisaran radius 5- 1000 km.
Sebelum diluncurkan, dilakukan serangkaian uji coba di darat. Dalam uji coba ini, simulasi dilakukan menggunakan software khusus. Parameter-parameter roket yang akan diluncurkan dimasukkan dalam komputer, termasuk sistem kontrolnya juga menggunakan software tersebut. Sehingga arah kendali roket akan terlihat dalam layar komputer.
Juga dilakukan uji terowongan angin dengan memasang roket di dalamnya. Kemudian sistem kontrol dinyalakan untuk melihat arah gerak roket, baik kendali sirip, perputaran hingga kestabilan konfigurasi sistem . Tentu saja, kecepatan angin yang dipasang harus mendekati kecepatan roket. (by: Telik Sandi / JKGR )
Informasi ini betulan atau imajinasi penulis? Tolong diinformasikan waktu kegiatan, tim pelaksana, dan target outputnya seperti apa persisnya? Tks. Semoga sukses
BalasHapus