TNI tidak tinggal diam. Pesawat tempur jenis F16 dan Sukhoi segera disiagakan di Lanud Tarakan, Kalimantan Utara.
Mantan Komandan Lanud Tarakan ini juga menambahkan, pengiriman Sukhoi dan F16 ke Tarakan akan dilakukan paling lambat 1-2 minggu ini.
"Nanti dua pesawat ini akan di force down ke Tarakan. Kita mendapati sekarang ini, kalau kita patroli ke sana (Ambalat), mereka keluar. Tetapi begitu kita kembali dari patroli, mereka kembali masuk lagi," ungkap dia.
Berdasarkan pantauan Kosekhanudnas II, Malaysia benar-benar menganalisa kondisi di Indonesia. "Contoh, kalau kita ada konsentrasi di pengamanan pemilihan presiden, mereka masuk. Lalu semua pesawat kita lagi konsentrasi fly pass di Surabaya, mereka nongol lagi," kata dia.
Provokatif
Sementara, dikonfirmasi terpisah, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Tarakan, Letkol Laut (P) Aries Cahyono juga membenarkan adanya pelanggaran batas wilayah dari Malaysia beberapa bulan ini. Terakhir, kata dia, Kapa Diraja Pari milik Malaysia masuk ke Ambalat, Seninn 3 November 2014 lalu.
"KD Pari milik Malaysia ini memang kapal perang, jadi mereka seperti memprovokasi. Tetapi pada prinsipnya, misalnya ada pelanggaran atau ada kontak voice operator di lapangan, langsung melaporkan. Kita melaksanakannya sesuai prosedur, yakni melaporkan, menghalau dan jika sudah sangat berat pelanggarannya kita langsung laporkan ke Mendagri untuk sampaikan nota diplomatik," tegasnya.
Danlanal mengatakan, semua pengamatan di Ambalat merupakan tugas lapangan. Malaysia, kata dia, memang jarang menghadirkan kapal besar. Namun, apabila sewaktu-waktu Malaysia mengirimkan kapal besar, maka Angkatan Laut siap mengirimkan kapal berukuran besar yang memiliki kemampuan lebih.
Laporan dari dua KRI yang ada di Ambalat, yakni Diponegoro dan Tedung Selar, KD Pari dipergoki saat sudah masuk hampir 4 mill ke daerah perbatasan Malaysia. Bahkan sudah mendekati Karang Unarang.
"Kalau ada upaya mencuri masuk seperti itu, jika ketahuan ya kita menghalau," ucapnya.
Meski demikian Danlanal menegaskan, RI tidak akan terpancing dengan aksi provokatif Malaysia dan akan tetap bersikap sesuai prosedur. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar