Hijazi berusaha membunuh rabbi garis keras Yahudi, Yehuda Glick.
Abbas menyebut aparat Israel yang menembak mati Muataz Hijazi sebagai "gerombolan teroris".
Seperti dikutip dari AFP, Abbas pada Minggu mengirim surat belasungkawa kepada keluarga Muataz Hijazi.
Glick, kelahiran Amerika Serikat, luka parah akibat penembakan itu.
Glick, penganut garis keras, menuntut orang Yahudi diizinkan beribadah di gugus Al-Aqsa di Yerusalem timur, sehingga membuat murka umat Islam.
Dalam surat tersebut, seperti dilaporkan AFP, Abbas menyebut Muataz Ibrahim Khalil Hijazi dibunuh gerombolan teroris pasukan Israel penjajah.
Hijazi, tulis Abbas, mati syahid membela hak bangsa dan tempat suci Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan disiarkan pada Minggu malam, mengutuk pernyataan pemimpin Palestina itu.
"Sementara kita berusaha menenangkan keadaan, Abu Mazen (Abbas) mengirimkan belasungkawa atas kematian seorang pria, yang mencoba melakukan perbuatan tercela," katanya.
Glick meninggalkan Yerusalem Timur pada Rabu malam pekan lalu ketika dia ditembak pria, yang polisi Israel sebut Hijazi.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar