Jakarta (ANTARA News) - Panglima militer Amerika Serikat berkata
kepada pasukannya pada kunjungan mengejutkan ke Baghada bahwa momentum
perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tengah berbalik,
namun memperkirakan perang akan berlangsung lama bertahun-tahun.
Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, mengunjungi Irak untuk pertama kali sejak Presiden Barack Obama menjawab tantangan ISIS musim panas lalu dengan memerintahkan tentaranya kembali ke Irak yang ditinggalkan pada 2011.
Beberapa jam lalu seorang kolonel Irak memgatakan pasukan keamanan tentara pemerintah sudah dekat untuk menguasai kembali kilang minyak terbesar Irak di Baiji yang selama berbulan-bulan dikepung ISIS.
Dempsey mengatakan bahwa tentara AS telah membantu pasukan Irak dan Kurdi untuk memulihkan kembali Irak.
"Dan kini, saya kira mulai berbalik. Jadi, selamat," kata Dempsey kepada pasukan marinir di Kedubes AS di Baghdad.
Namun Dempsey mengatakan bahwa pasukan militer tidak akan bisa menghalau ISIS kecuali pemerintah Irak mau mengatasi perpecahan Syiah dan Sunni di negerinya.
"Berapa lama? Beberapa tahun," kata dia seperti dikutip Reuters, merujuk berapa lama ISIS dapat ditaklukkan dengan mengacau pada kemampuan Irak mendamaikan Sunni dan Syiah.
Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, mengunjungi Irak untuk pertama kali sejak Presiden Barack Obama menjawab tantangan ISIS musim panas lalu dengan memerintahkan tentaranya kembali ke Irak yang ditinggalkan pada 2011.
Beberapa jam lalu seorang kolonel Irak memgatakan pasukan keamanan tentara pemerintah sudah dekat untuk menguasai kembali kilang minyak terbesar Irak di Baiji yang selama berbulan-bulan dikepung ISIS.
Dempsey mengatakan bahwa tentara AS telah membantu pasukan Irak dan Kurdi untuk memulihkan kembali Irak.
"Dan kini, saya kira mulai berbalik. Jadi, selamat," kata Dempsey kepada pasukan marinir di Kedubes AS di Baghdad.
Namun Dempsey mengatakan bahwa pasukan militer tidak akan bisa menghalau ISIS kecuali pemerintah Irak mau mengatasi perpecahan Syiah dan Sunni di negerinya.
"Berapa lama? Beberapa tahun," kata dia seperti dikutip Reuters, merujuk berapa lama ISIS dapat ditaklukkan dengan mengacau pada kemampuan Irak mendamaikan Sunni dan Syiah.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar