Kasus penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal, masih merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar tidak mengganggu keharmonisan hubungan bertetangga antara Indonesia dan Timor Leste,Kupang (ANTARA News) - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar BT mengimbau prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Timor Leste sedapat mungkin menghilangkan aksi penyelundupan sembako dan bahan bakar minyak (BBM) ke negara Timor Leste melalui jalan-jalan tikus.
"Kasus penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal, masih merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar tidak mengganggu keharmonisan hubungan bertetangga antara Indonesia dan Timor Leste," katanya dalam sambutan tertulis yang disampaikan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ahmad Yuliarto di Kupang, Sabtu.
Imbauan Pangdam Udayana itu disampaikan ketika menyambut Satuan Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan (Satgasops Pamtas) RI-Timor Leste dari Yonif 514/Raider Kostrad, Satgas Intelijen dan Satgas Bantuan dari Kodam IX/Udayana di Pangkalan TNI-AL Kupang yang akan menggantikan Yonif 742/Satya Wira Yudha dari Mataram, NTB yang sudah sembilan bulan menjalankan tugas di perbatasan kedua negara.
Dalam acara yang tidak dihadiri oleh unsur pemerintah daerah dari Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, jenderal berbintang dua itu mengakui bahwa kasus penyelundupan sembako, BBM dan pelintas batas ilegal masih terjadi sampai saat ini melalui jalan-jalan tikus di perbatasan kedua negara.
Pangdam Udayana mengatakan meskipun kasus penyelundupan sembako dan BBM itu dilakukan dalam jumlah kecil oleh masyarakat, apabila dilakukan secara rutin dan terus-menerus tentunya akan berpengaruh negatif terhadap hubungan kedua negara.
"Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, sehingga dalam kurun waktu pelaksanaan tugas tersebut, aksi masyarakat yang melanggar hukum bisa dapat diminimalisir bahkan sedapat mungkin dihilangkan dengan cara sosialisasi serta pendekatan humanis kepada masyarakat yang menghuni tapal batas," katanya.
Sementara itu, Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Ahmad Yuliarto mengharapkan prajurit TNI-AD dari Yonif 514/Raider Kostrad ikut mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan agar tidak mencari jalan pintas untuk menggapai kesejahteraan dengan cara menyelundup sembako atau BBM ke negara Timor Leste.
Dorongan masyarakat di perbatasan untuk menyelundupkan BBM ke negeri seberang, karena di wilayah bekas jajahan Portugis dan bekas provinsi ke-27 Indonesia itu, harga BBM, khususnya premium cukup menggiurkan yakni sekitar 1,2 dolar AS atau sekitar Rp12.000/liter, sedang yang dijual eceran di pinggir jalan bisa mencapai 2,0 dolar AS atau sekitar Rp20.000/botol jenever.
Langkah-langkah yang sudah diambil Korem 161/Wirasakti Kupang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan adalah melalui budidaya tanaman merungge yang saat ini tengah "naik daun" di pasaran internasional, karena khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar