Program yang secara rahasia menjejak kapan panggilan telepon dilakukan dan kepada siapa serta berapa lama panggilan dilakukan tersebut dikenalkan setelah Serangan 11 September 2001 ke World Trade Center dan Pentagon.
Program itu tetap rahasia sampai kemudian Snowden yang kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), membeberkan bahwa pemerintah AS telah meminta perusahaan-perusahaan untuk menyerahkan data jutaan orang yang tidak dicurigai melakukan kesalahan apa pun.
Ketentuan yang menjadi landasan hukum untuk program itu akan berakhir Juni nanti.
Jika aturan bernama Section 215 itu tidak diperpanjang, "maka kami tidak akan melanjutkan program pengumpulan metadata percakapan telepon itu," kata Ned Price, juru bicara NSC seperti dikutip AFP.
Gedung Putih telah menyeru Kongres untuk melakukan legislasi yang bakal menjamin "alat intelijen penting" itu diundang-undangkan.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar