Teknologi pertahanan ini dapat digunakan untuk memproteksi kepentingan strategis Indonesia dari cyber attack (photo : BAE Systems)
LONDON – PT Pindad (Persero) membubuhkan kerjasama strategis dengan perusahaan peralatan pertahanan kelas dunia, BAE Systems dari Inggris. Terobosan ini merupakan ikhtiar manajemen Pindad untuk membangun cyber security division sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan dual use of technology dari teknologi pertahanan yang dapat digunakan untuk memproteksi kepentingan strategis Indonesia dari cyber attack.
“Pindad perlu hadir di sektor cyber karena sektor ini merupakan kebutuhan penting di tanah air dalam melindungi aset dan ekonomi nasional dari ancaman cyber attack seperti kepada perbankan atau aset strategis nasional lainnya,” ujar Direktur Utama Pindad, Silmy Karim.
Pihak berwajib belakangan ini melansir bahwa tingkat kejahatan di bidang cyber dan peretasan perbankan cukup tinggi di tanah air. Pertumbuhan ini seiring dengan maraknya pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai sekitar 85 juta orang, sementara kesadaran untuk menggunakan peranti lunak dan gawai dengan memerhatikan tata kelola dan keamanan jaringan masih rendah. Potensi besar ini yang mengundang Pindad untuk mengoptimalkan peluang penggunaan dual use of technology di bidang pertahanan untuk mendukung pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras cyber security.
Silmy Karim menambahkan dengan rintisan kerjasama dari sektor cyber security ini maka Pindad akan memiliki kesempatan luas untuk masuk dalam lingkungan industri dan bisnis pertahanan BAE System. “Selain cyber security, cakupan rencana kerjasamanya meliputi pula produk pertahanan BAE Systems lainnya. Ini merupakan perwujudan dari strategi besar kami untuk menggalang kemitraan dengan pelaku industri dunia untuk percepatan penguasaan teknologi dan menjadi bagian dari global supply chain industri pertahanan kelas dunia,” imbuh Silmy.
Penandatanganan naskah kerjasama ini dilakukan di sela-sela kegiatan pameran pertahanan di London, Defence Security & Equipment International (DSEI) 2015, Kamis 17 September 2015. Regional Managing Director BAE Systems, John Brosnan, membubuhkan tanda tangan di nota kesepahaman kerjasama dengan Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, disaksikan oleh pejabat teras BAE Systems.
BAE Systems dalam industri pertahanan dikenal sebagai salah satu pelaku bisnis dan industri pertahanan terkemuka dunia dengan karyawan lebih dari 8O ribu orang dan beroperasi di 40 negara. Pada tahun 2014 silam, misalnya, perusahaan bermarkas di London ini membukukan omzet tahunan sebesar 16,6 miliar poundsterling atau setara dengan 370 triliun rupiah (berdasarkan perhitungan nilai kurs 1 poundsterling = 22.299 rupiah*) dan menempati urutan ketiga terbesar di dunia menurut data dari Lembaga Riset Perdamaian Internasional Stockholm /Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). Di Indonesia BAE Systems telah memiliki aktivitas dalam mendukung pengembangan sistem keamanan perbankan dan departemen lainnya di pemerintahan.
(Pindad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar