Kantor Presiden Francois Hollande menyebut bombardemen itu demi memerangi ancaman teroris ISIS yang sudah disasar dua pekan sebelumnya lewat penerbangan mata-mata.
Operasi udara ini otomatis berada dalam bingkai koalisi pimpinan AS yang sudah lama membombardir ISIS.
"Kami akan menyerang setiap saat begitu keamanan nasional kami dipertaruhkan," kata Prancis.
Perdana Menteri Manuel Valls berkilah bahwa Prancis hanya beraksi untuk mempertahankan diri dan membidik tempat-tempat perlindungan ISIS di mana para penyerang Prancis dilatih para ekstremis.
"Kami menyerang Daesh (ISIS) di Suriah karena organisasi teroris ini bersiap menyerang Prancis dari tempat-tempat perlindungan ini," kata dia seperti dikutip AFP.
Kepresiden Prancis menyeru "respons menyeluruh terhadap kekacauan di Suriah" dengan mengatakan, "Penduduk sipil mesti dilindungi dari segala bentuk kekerasan yang dilaukan Daesh dan kelompok teroris lainnya, tapi juga dari pembantaian oleh Bashar al-Assad."
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar