Menurut petugas penjaga pantai, kapal tersebut hilang kontak sejak Kamis pekan lalu. Kapal MT Sah Lian ini tengah berlayar dari Negara Bagian Malaysia, Sarawak.
"Kami percaya kapal ini dibajak, dan kami percaya kejadiannya di perairan Indonesia, dekat Pulau Natuna," ujar kepala penjaga pantai daeraha Sarawak, Laksamana Pertama Ismaili Bujang Pit, seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (10/9).
Kapal Sah Lian merupakan kapal kargo yang membawa berbagai produk baja, dan makanan. Kapal ini berlayar dari Kota Limbang, dan berawak 14 orang, di antaranya berkebangsaan Malaysia, Indonesia, Myanmar, dan India.
Sementara itu, diduga mereka dibajak oleh perompak di sekitar Pulau Natuna. Pulau Natuna sendiri masih masuk wilayah Indonesia, yang berbatasan dengan wilayah Malaysia.
Biro Maritim Internasional (IMB) mengatakan perairan Asia Tenggara kini menjadi paling banyak pembajakan. Mereka juga mengatakan pemerintah kedua negara harus tegas untuk mencegah situasi yang di luar kendali.
Pada Juni lalu, kapal tanker Malaysia juga dibajak di Laut China Selatan. Pemerintah kedua negara bertindak cepat dan hasilnya dalam beberapa hari perompak sudah ditemukan. Pelaku insiden dua bulan lalu ternyata kelompok bajak laut yang berbasis di Batam, Kepuluan Riau. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar