Berdasarkan informasi dari surat kabar AS, World Tribune,
Moskow dan Rabat mungkin akan menandatangani kesepakatan pasokan kapal
selam disel-elektrik generasi keempat Rusia Project 677E, Amur-1650,
untuk Maroko.
Penandatangan tersebut mungkin akan dilakukan pada kunjungan Raja Mohammed VI ke Rusia akhir 2015.
Kompetisi Senjata Melawan Aljazair
Salah satu alasan Maroko hendak memodernisasi angkatan laut
mereka adalah kompetisi senjata dengan rival regional utamanya,
Aljazair, yang telah memiliki dua buah kapal selam Proyek 636
Varshavyanka, dua kapal selam proyek 877 Paltus, dan akan mendapat dua
kapal selam Varshavyanka tambahan pada 2017. Maroko butuh armada bawah
laut yang mampu menandingi Aljazair.
Amur-1650 berbeda dibanding kapal selam non-nuklir lain
karena memiliki emisi suara yang rendah dan perlengkapan yang mampu
mendeteksi suara yang tak signifikan dari kapal lain.
Hal tersebut tentu membuat kapal ini jauh lebih unggul dibanding kapal selam milik AL Aljazair.
“Kontrak ini dapat menjadi awal kerja sama serius antara
Moskow dan Rabat, sementara Aljazair berusaha mengurangi intensitas
kedekatan dengan Rusia,” kata Letnan Komandan Mohammed Larbi dari AL
Aljazair.
Aspek signifikan lain terkait kerja sama Rusia-Maroko
adalah memburuknya hubungan Aljazair dengan Arab Saudi karena Aljazair
menolak untuk mendukung operasi Saudi melawan pemberontak Houthi di
Yaman. Riyadh bahkan terang-terangan menuduh Aljazair mendukung terorisme internasional.
Kini, Arab Saudi berkesempatan membalas dendam
pada Aljazair melalui Rusia. Ketika kontrak Amur ditandatangani,
kemungkinan itu akan dibayar oleh Saudi, seperti yang terjadi
sebelumnya.
Namun, periode untuk merealisasikan kontrak mungkin akan
tertunda, karena Tiongkok, India, dan Venezuela juga menunjukkan
ketertarikan untuk memiliki kapal selam tersebut.
Sumber : RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar