Menurut AFP, dalam wawancara dengan CBS News "60 Minutes", pemimpin Rusia itu mengulangi pandangannya bahwa hanya orang Suriah yang dapat memutuskan apakah dan kapan menggantikan Presiden Bashar al-Assad.
Pada pekan depan, Putin akan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
Washington menegaskan bahwa perlakuan Assad terhadap rakyatnya adalah akar penyebab perang Suriah dan membiarkan kelompok keras IS muncul akibat kekacauan tersebut.
Moskow membalas tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa ancaman jihad yang berevolusi akibat pendudukan ceroboh AS di Irak dan pasukan NATO yang melancarkan serangan udara untuk membantu pemberontak Libya menggulingkan orang kuat lainnya, Moamar Khadafi.
Rusia mengerahkan pasukan dilengkapi dengan jet-jet tempur, helikopter-helikopter, dan kendaraan lapis baja ke pangkalan udara Suriah.
Saat pewawancara CBS Charlie Rose memberi kesan bahwa intervensi militer ini Rusia dirancang untuk "menyelamatkan" Assad dan Putin menjawab, "Ya, kau benar".
"Itu keyakinan mendalam saya bahwa setiap tindakan bertentangan untuk menghancurkan pemerintah sah akan menciptakan keadaan yang dapat Anda saksikan sekarang di negara lain di wilayah itu atau di daerah lain, misalnya di Libya, tempat semua lembaga negara hancur," katanya.
"Kami melihat situasi yang sama di Irak," tambahnya. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar