Kamis, 07 Agustus 2014

Aktivis Pro-Gaza Kuasai Pabrik Senjata Israel di Inggris



Aktivis London Palestine Action kuasai pabrik senjata Israel
Aktivis London Palestine Action kuasai pabrik senjata Israel (Twitter @LondonPalestine )

Sekelompok aktivis pro-Palestina dan Gaza menguasai dan memblokade sebuah pabrik senjata milik perusahaan Israel. Mereka menduduki atap pabrik dan memasang spanduk yang mendesak dihentikannya kekerasan Israel terhadap warga Gaza.



Diberitakan al-Jazeera, aksi aktivis dari lembaga London Palestine Action ini dilakukan sejak Selasa, 5 Agustus 2014. Para aktivis ini merantai pintu gerbang pabrik dan menutupnya. Spanduk di atap bertuliskan "Inggris: Berhenti Persenjatai Israel".

Mereka mengancam petugas agar tidak memindahkan spanduk tersebut. Mereka mengatakan, spanduk di gedung itu terhubung dengan leher-leher para aktivis. Dalam situs mereka, para aktivis memprotes pemerintah Inggris yang tidak mampu menghentikan serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.800 orang di Gaza.

"Pemerintah Inggris bukan hanya tidak mampu membuat Israel menghentikan pembantaian mereka, tapi juga menolak menghentikan dukungan material bagi rezim brutal penjajah Israel. Jika pemerintah mendukung kejahatan terhadap kemanusiaan, maka gerakan akarrumput harus bertindak," ujar London Palestine Action dalam pernyataannya.

Polisi telah berbicara dengan para demonstrasi yang menguasai pabrik yang terletak di Staffordshire ini. Namun, upaya pengusiran belum dilakukan. Polisi mengamankan dari jauh dengan mengalihkan lalu lintas menuju pabrik.

Pabrik tersebut dimiliki oleh Elbit System, perusahaan militer terbesar Israel dan produsen drone (pesawat nirawak) terbesar dunia. Drone dari pabrik ini telah diekspor ke Israel pada 2010, 2011 dan 2012, digunakan untuk membantai rakyat Gaza.

Elbit juga memproduksi drone Watchkeeper untuk militer Inggris. Menurut aktivis, rancangan drone ini diambil dari Hermes 450, pesawat nirawak yang digunakan membantai rakyat Gaza pada serangan 2008-2009. Pantas saja, Watchkeeper dijual ke Inggris dengan banderol "telah diuji lapangan."

"Setiap klaim yang mengatakan bahwa komponen yang diproduksi di pabrik ini tidak digunakan untuk serangan Israel kali ini, sangat tidak kredibel," ujar lembaga ini lagi.
Akibat serangan Israel kali ini, Elbit diprediksi akan kebanjiran pesanan dari Israel, seperti diberitakan Bloomberg. Perusahaan ini tengah dibidik untuk membuat kendaraan lapis baja nirawak.
"Tangan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan pemerintahannya bersimbah darah warga Palestina. Mereka harus mengambil langkah dengan melakukan embargo militer penuh terhadap Israel dan menurup pabrik Elbit System secepatnya," tegas London Palestine Action. (ita)
VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar