Kamis, 07 Agustus 2014

Keluarga Korban MH17 Akan Terima Kompensasi Rp587 Juta



Keluarga korban MH17 masih menanti identifikasi jenasah.
Keluarga korban MH17 masih menanti identifikasi jenasah. ( REUTERS/Olivia Harris)

Keluarga terdekat penumpang Malaysia Airlines MH17 akan menerima dana santunan awal senilai US$50 ribu atau setara Rp587 juta. Itu disampaikan Menteri Pembangunan Masyarakat, Keluarga dan Perempuan Malaysia, Rohani Abdul Karim.


Rohani menjamin, dana santunan itu akan diberikan dalam waktu dekat.


Stasiun berita Channel News Asia edisi Senin, 4 Agustus 2014 melansir, sebelumnya sudah ada 25 anggota keluarga MH17 yang menerima dana santunan awal senilai US$5 ribu atau Rp58 juta.

Dana itu diberikan untuk membantu biaya pengeluaran sehari-hari keluarga korban MH17 asal Malaysia.

“Saya mengetahui pembayaran kepada keluarga terdekat akan diberikan secepatnya, setelah apa yang terjadi pada pesawat diketahui,” ungkap Rohani ketika diwawancarai stasiun televisi TV1.

Dia menjelaskan, 70 persen keluarga korban asal Malaysia telah menyatakan pada kementerian akan segera mengambil jenazah setibanya di Kuala Lumpur. Sisanya, belum memberi keputusan soal jenazah.

“Kami tidak memaksa mereka untuk mengambil keputusan, karena kami memahami keluarga korban masih berduka. Saat ini, pertanyaan yang ditekankan oleh keluarga dan kerabat korban yaitu, kapan mereka bisa menerima jasad anggota keluarga tercinta,” imbuh Rouhani.

Sebab, hingga saat ini belum ada korban berkewarganegaraan Malaysia yang telah teridentifikasi. Menurut tim forensik asal Malaysia di Amsterdam, Belanda, dua hari lalu, DNA yang sesuai dengan jasad korban diketahui berkewarganegaraan Belanda.

“Namun, kami belum patah semangat. Jasad warga Malaysia akan segera diidentifikasi dan kami akan terus menginformasikan pihak keluarga soal itu,” kata dia, yang dikutip kantor berita CNN.

Masih berlangsung
Sementara di Ukraina, proses identifikasi masih terus berlangsung. Tim investigasi kembali berhasil mendatangi lokasi jatuhnya pesawat, akhir pekan lalu. Tim investigasi asal Belanda dan Polisi Federal Australia kembali menyisir area jatuhnya pesawat di tengah desingan senjata.

Seperti diketahui, lokasi jatuhnya MH17 setelah meledak di udara, merupakan wilayah pertikaian di Ukraina. Pesawat itu pun diduga meledak lantaran terkenal tembakan yang salah sasaran.

Kepala Misi Evakuasi Belanda, Pieter-Jaap Aalbersberg, menyampaikan terima kasih karena mendapat akses menuju lokasi jatuhnya pesawat. “Ini penting bagi petugas polisi internasional,” ujarnya.

Sementara Wakil Perdana Menteri Ukraina, Volodymyr Groysman, mengatakan, pemerintahnya akan tetap berupaya menahan peperangan menuju ke lokasi jatuhnya pesawat.
VIVA.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar