Sabtu, 16 Agustus 2014

Mengupas Main Battle Tank (MBT) Leopard Revolution



Ilustrasi Leopard Revolution
Leopard Revolution adalah kendaraan tempur jenis Main Battle Tank (MBT) atau Tank Tempur Utama dari keluarga MBT Leopard. Leopard Revolution atau Ri adalah salah satu varian terbaru yang merupakan pengembangan dari MBT produksi Rheinmetall Germany yang sebelumnya, yaitu Leopard 2A4.
Menurut analis militer MBT  ini juga sering disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai di banyak negara dalam jumlah besar.

MBT Leopard 2A4 Milik TNI AD Dalam Parade HUT TNI 5 Oktober 2013
Pada bulan Desember 2012 lalu, Departemen Pertahanan Republik Indonesia (Dephan RI) melalui Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) secara resmi telah memesan MBT Leopard jenis Leopard Revolution dan Leopard 2A4 sebanyak 103 unit (41 unit Leopard Revolution sisanya Leopard 2A4) dengan harga Rp 16,4 miliar untuk Leopard Revolution dan Rp 6 miliar untuk Leopard 2A4.

Leopard Revolution benar-benar berbeda dari pendahulunya, karena jika pendahulunya dirancang untuk menghadapi situasi perang medan terbuka karena dibuat pada masa Perang Dingin (Cold War) dimana sekutu Eropa sangat membutuhkan Tank yang mampu melawan Angkatan Darat Uni Soviet di medan terbuka. Sedangkan Leopard Revolution dibuat pada masa sekarang yaitu era perang kota (urban warfare) dan perang gerilya seperti perang yang terjadi di Irak, Kuwait, dan Afghanistan. Oleh karena itu tank ini lebih diperuntukkan untuk perang kota.

Leopard Revolution saat dipamerkan di Jakarta, Indonesia

Sebagai proteksi dari serangan, tubuh MBT Leopard Revolution dilapisi oleh lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP) yang tentunya tidak sama dengan jenis proteksi pada Leopard 2A4. Lapisan pelindung ini terdiri dari nano-cheramic, titanium, dan juga alloy stell, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik dari tank-tank sejenis. Kata "modular" disini berarti sifatnya modular alias bisa dibongkar pasang, sehingga prajurit bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED). Dan jika lapisan proteksi itu terkena serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru.

Untuk meriam utama, Leopard Revolution masih menggunakan meriam seperti pendahulunya, yaitu jenis L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tank ini mampu membawa amunisi sebanyak 42 butir. 15 peluru sudah dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam (otomatis reload), sementara sisanya tersimpan di bagian dalam tank.

Dan sebagai pertahanan diri ringan, tank dilengkapi dengan heavy machine-gun kaliber 12,7 mm yang dioperasikan dengan remote control sehingga kru tank tak perlu keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.

Sumber: Military Today, Artilleri, Afrid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar