Minggu, 08 Maret 2015

Kapal Selam Konvensional Paling Sukses Setelah Perang Dunia II

 
image001
Dua jenis kapal selam konvensional (SSK) dari asal yang berbeda, Jerman dengan Tipe 209 dan Rusia dengan Kilo (Project 877/636) adalah kapal selam diesel elektrik yang paling sukses diekspor saat ini.

Kapal selam Tipe 209 telah berhasil diekspor ke 13 negara, dengan 61 kapal selam dari lima varian utama (peralatan bervariasi antar negara pengguna) telah dibangun dan ditugaskan antara tahun 1971 dan 2008. Pada 2012 kontrak telah ditandatangani dengan Jerman untuk membangun 2 kapal selam untuk angkatan laut Mesir yang akan disampaikan pada tahun 2016.
Dengan demikian, dengan memasukkan Mesir, Negara pengguna akan meningkat menjadi 14 dengan jumlah kapal selam 63. Tiga kapal selam diantaranya telah pensiun, Tipe 209 yang dinonaktifkan adalah San Luis milik Argentina (Tipe 209/1100) pada tahun 1997, kemudian pada tahun 2011 Glaukos (Tipe 209/1100) milik Angkatan Laut Yunani kemudian pada tahun 2014 kapal selam Saldiray milik Turki (Type 209 / 1200).
Kilo class adalah nama pelaporan NATO untuk Proyek 877 Paltus Rusia dan Peningkatan Kilo untuk Proyek 636 Varshavyanka. Kilo telah berhasil diekspor ke 8 negara, dengan 60 kapal selam telah dibangun dan ditugaskan antara tahun 1981 dan 2014, sementara ada dalam pembangunan 9 peningkatan kapal selam Kilo, 4 untuk Rusia, 3 untuk Vietnam dan 2 untuk Aljazair.
Dengan pengiriman kapal selam ini jumlah kapal selam Kilo akan meningkat menjadi 69. Dari total 24 kapal selam Kilo milik Angkatan Laut Rusia, sekitar 16-18 berada dalam status operasional dan 2 telah pensiun dan dijual untuk museum.
Ada beberapa kapal selam Kilo Rusia sebagai cadangan namun statusnya tidak diketahui, satu-satunya milik Rumania sudah dikandangkan dari tahun 90-an juga. Sementara kapal selam India Sindhurakshak hancur pada tahun 2013 setelah sebuah ledakan dan kebakaran di kapal yang diduga akibat meledaknya amunisi menewaskan 18 pelautnya di galangan kapal Angkatan Laut India di Mumbai Port.
Sumber : Naval analyses
Pengirim : Pecinta Wanita JKGR Biro Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar