Kamis, 11 Juni 2015

Panglima TNI: Alutsista Harus Satu Merk Agar Efisien


Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima paparan dan menyaksikan demonstrasi pengecekan Uji Fungsi Alat Komunikasi Tank Leopard, di Pusdikkav Padalarang Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/6).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI selain menerima paparan alat komunikasi Tank Leopard dari Mr. Sendy Olejniczatk juga menyaksikan demonstrasi komunikasi dari Tank Leopard ke Pusdik Infanteri, demonstrasi komunikasi antar Tank Leopard, komunikasi Tank Leopard dengan satuan Infanteri dan demonstrasi komunikasi internal awak Tank Leopard.



Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, kebijakan TNI untuk membangun interoperability dalam konteks hardware dan software, harus memperhatikan hal-hal yaitu mempersempit merk radio.

"Karena banyak sekali merk radio sehingga kita tertarik untuk membelinya, kita terlalu banyak merk radio sehingga sulit untuk merawatnya.

PPRC sudah menggunakan radio Harris, Marinir, dan harapan saya Kavaleri juga menggunakan radio Harris agar pada saat latihan gabungan mudah, tidak perlu membeli satu alat lagi untuk mengintegrasikan karena satu populasi dan ini perlu dipikirkan bersama," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI terinspirasi dari upaya Tentara Amerika untuk menyederhanakan berbagai Alutsista yang menuju ke satu jenis agar pemeliharaannya menjadi efisien.

"Dan kita menuju kesana, saat ini mulai bagus, TNI AL menggunakan Bell, TNI AD menggunakan Bell sehingga pemeliharaannya jauh lebih murah  dan mudah karena satu jenis," tegas Panglima.

Panglima TNI menekankan kepada Komandan Pusat Kavaleri supaya radio yang canggih ini penuh dengan aksesoris dan fungsi, diharapkan para personel pengawak dapat menggunakan alat tersebut dengan baik.

"Data sudah tersedia supaya dipahami dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya serta dioptimalkan penggunaanya.

Saat ini mulai dipikirkan bagaimana menggunakan software ini untuk dimainkan dari posko satu  dan ditingkatkan di posko dua bagaimana, dan bisa ditambah lagi dalam penciptaan situasi yang tiba-tiba sehingga unsur Komando di dalam Tank itu selalu berfikir bagaimana cara untuk mengatasinya," ucal Moeldoko.

Sumber : Gatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar