Senin, 29 Juni 2015

Pendaratan Ilegal Heli Malaysia Bukti Lemahnya Pengawasan di Perbatasan

Helikopter Malaysia mendarat tanpa izin di pos pengamanan perbatasan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Insiden ini menunjukkan begitu lemahnya pengawasan negara di perbatasan.

Bagi Wakil Ketua DPR Fadli Zon, peristiwa itu merupakan insiden yang sangat memalukan. Negara ini sepertinya tidak punya kedaulatan terhadap wilayahnya.


Pendaratan Ilegal Heli Malaysia Bukti Lemahnya Pengawasan di Perbatasan

"Kalau kita punya kendali, kita bisa cegah, bahkan bisa memberi warning dulu," kata Fadli Zon di sela-sela kunjungan ke Rusia di KBRI Moskow, Senin (29/6/2015).

Bagi Fadli, insiden Heli itu dianggapnya sebagai tindakan test the water Malaysia terhadap Indonesia. Setelah mendarat, barulah Indonesia berencana menanyakan kepada pilot. Namun yang miris, heli itu malah langsung kabur.



Pemerintah, memang wajib mempertanyakan dan memberi Nota protes kepada Malaysia. Namun yang paling penting, insiden ini jadi evaluasi internal pengamanan perbatasan.

"Berarti ada salah kontrol dalam jaga kedaulatan kita," kata Fadli.

"Penjaga perbatasan harus diperkuat dengan peralatan canggih serta adanya intensif," tutupnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berencana memanggil Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia Dato Zahrain Mohamed Hashimmy. Juru Bicara Kemlu Armanatha Nasir mengatakan pemanggilan Duta Besar Malaysia dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari TNI Angkatan Udara.

"Rencananya esok akan dilakukan pemanggilan Dubes Malaysia ke kantor untuk dimintai keterangan," ujar Armanatha.

Kemlu Panggil Dubes Malaysia Klarifikasi Heli Mendarat di Sebatik

Sebuah Helikopter Malaysia masuk wilayah Indonesia tanpa izin di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan, Mingggu (28/6). Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan memanggil Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia Dato Zahrain Mohamed Hashimmy.

Juru Bicara Kemlu Armanatha Nasir mengatakan pemanggilan Duta Besar Malaysia dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari TNI Angkatan Udara.

"Kami baru saja dapat laporan telah terjadi insiden helikopter Malaysia mendarat tanpa izin di Pulau Sebatik," ujar Arrmanatha di Setiabudi One Building, Jl.Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Namun dia mengatakan belum mengetahui waktu pemanggilan tersebut. Tapi, yang pasti Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sudah mengetahui terkait insiden ini.

"Rencananya esok akan dilakukan pemanggilan Dubes Malaysia ke kantor untuk dimintai keterangan," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan sebuah Helikopter sipil dengan nomor seri 9M-YMH mendarat di helipad yang berada di Pos Pamtas Aji Kuning di bawah penjagaan Yonif 521/Dadaha Yudha (DY), Minggu, kemarin.  (Detik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar